Monday, September 12, 2011

Romawi Kuno: Selidik National Geographic

Romawi mungkin merupakan salah satu kerajaan terbesar di muka bumi yang sangat menarik. Bagiku sendiri Romawi menarik karena arsitekturnya yang konon sangat rumit dan kuat. Saking kuatnya, hingga saat ini salah satunya, yakni Colosseum, masih memperlihatkan kemegahannya. Hal menarik lainnya adalah daerah taklukan kerajaan Romawi yang amat luas, mencapai hingga dataran Asia. Yang terakhir mungkin kebudayaannya yang memberikan pengaruh besar pada peradaban dunia. Padahal…masih banyak “keajaiban” lainnya yang tersembunyi tentang Romawi yang belum pernah kuketahui!

Seri Selidik National Geographic: Arkeologi Menguak Rahasia Masa Lampau-Romawi Kuno ini sangat membantuku memahami lebih dalam tentang kerajaan Romawi. Di buku ini bertebaran foto-foto menawan tentang artefak-artefak, juga arsitektur bangunan kuno pada jaman Romawi. Penempatan teks, foto dan artikel menarik terangkai sedemikian rupa hingga nampak artistik dipandang, sekaligus membuat kita mudah mengumbar imajinasi seolah kita sedang dalam sebuah tur di situs-situs arkeologi Romawi ini.

Buku ini dibuka dengan penjabaran peta daerah yang pernah dikuasai Romawi. Kemudian berturut-turut legenda tentang dua orang bersaudara pendirinya, bagaimana para diktator mulai mengambil alih dan memperluas kerajaan dengan perang, hingga bagaimana kerajaan ini mengembangkan sistem perdagangan untuk mempertahankan kerajaan mereka. Menarik mengamati pembangunan rumah orang kaya Romawi, saluran air (aquaduk) yang mengalirkan air dari sumber, juga pembangunan tempat-tempat permandian di rumah orang-orang kaya dengan menggunakan sistem pemanasan.

Khusus bagian permandian ini, saat membaca buku Quo Vadis, aku penasaran dengan ritual mandi para bangsawan Roma. Di awal cerita Quo Vadis, Petronius mengajak keponakannya Vinicius untuk mandi bersama. Dimulai dari tepidarium, lalu pindah ke caldarium dan akhirnya mendinginkan diri di frigidarium. Di buku ini akan dijelaskan dengan sangat terperinci tentang ritual mandi itu sendiri dan pembangunan sarananya.

Kubah Pantheon ini salah satu bangunan yang masih berdiri megah sejak 1800 tahun lalu. Atap kubah itu terbuat dari baja tipis dan kuat, salah satu bukti hebatnya arsitektur jaman Romawi Kuno


Masih ingatkah anda akan kisah bangsa Troy setelah dihancurkan oleh kaum Achaean (Yunani)? Salah satu pahlawannya yang bernama Aeneas berhasil melarikan diri dan melakukan perjalanan hingga mendarat di daratan Italia. Artikel di buku ini akan menjelaskan keterkaitan bangsa Troy dengan Romawi.

Namun yang paling menarik dari buku ini adalah karena National Geographic menceritakan bagaimana aktivitas arkeologi dapat akhirnya mengungkap kebudayaan dari zaman ribuan tahun lalu. Bagaimana seorang arkeolog mengungkap pola hidup dan kebiasaan rakyat hanya dari artefak atau reruntuhan bangunan saja. Bagaimana mereka mereka-reka umur benda-benda arkeologi, membandingkan potongan catatan-catatan yang mereka temukan, dan membandingkannya dengan sejarah.

Beruntunglah kita, yang meski hidup di jaman ini, masih boleh menyaksikan penemuan demi penemuan masa kejayaan Romawi karena banyak dari peninggalan itu masih terkubur di bawah tanah. Terlindungi oleh suhu lembab di bawah tanah atau oleh kemumpunian orang Romawi dalam pembuatannya. Atau abu letusan gunung Vesuvius yang mengubur kota Pompeii dan Herculaneum dan menyelamatkan semua yang ada di bawahnya hampir tak berubah dari wujud aslinya setelah 1700 tahun (hebat bukan?). Semuanya menunggu untuk dikuak oleh para arkeolog….

Patung kepala wanita muda yang masih utuh meski berusia 1700 tahun, karena terkubur di bawah abu letusan Gunung Vesuvius


Terakhir, tahukah anda mengapa banyak sekali peninggalan jaman Romawi Kuno ini yang masih dalam kondisi baik setelah ribuan tahun? Ternyata itu berhubungan dengan cara pembangunan rumah-rumah hunian di Roma. Menarik?

Yang jelas, setelah membaca buku ini, menjadi arkeolog sepertinya bukan pekerjaan yang membosankan ya? Alan Kaiser yang diwawancarai khusus di buku ini akan membuat kita mengenal sedikit lebih banyak tentang arkeologi. Dan moga-moga para arkeolog yang mengkhususkan diri pada Romawi Kuno akan terus membawa penemuan-penemuan baru yang sedikit demi sedikit menguak tabir tentang salah satu peradaban paling hebat dalam sejarah manusia itu. Semoga!

Empat bintang untuk mereka yang bekerja tak kenal lelah di National Geographic, untuk Zilah Deckker sang penulis, dan tentu saja untuk penerbit KPG yang menerbitkannya untuk kita! Jadi ingin mengkoleksi seri lainnya di Selidik National Geographic ini deh…


Judul: Selidik National Geographic – Romawi Kuno
Penulis: Zilah Deckker
Penerjemah: Priyatno Ardi
Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Terbit: Maret 2011
Tebal: 64 hlm

5 comments:

  1. Pengen baca banget buku ini. Available for swap ngga mbak? aku tuh tergila2 ama Romawi n Yunani. 2 Negara itu sungguh luar biasa :D

    ReplyDelete
  2. @Ine: wah sori, Aku malah mau koleksi seluruh seri-nya nih. jadi gak di-swap deh

    ReplyDelete
  3. buku ini memang menarik. Saya belajar banyak hal ketika menerjemahkan buku ini....

    ReplyDelete
  4. @Priyatno Ardi: eh mas Ardi komen di sini, surprise! Saya selalu suka baca NG dan kebetulan pecinta novel2 bernuansa Romawi. Salut deh KPG nerbitin Selidik NG ini. Mas Ardi menerjemahkan semua seri ini?

    ReplyDelete
  5. Ehm....tidak semua...saya cuma menerjemahkan Romawi Kuno dan Tiongkok Kuno untuk Seri NG.
    Hobi saya memang menerjemahkan....sambil menerjemahkan, tambah pengetahuan hehehehe :)

    ReplyDelete