
Ellie sama sekali berbeda dari Andrea, meski mereka berdua saudara kandung. Kalau Andrea selalu menjadi perhatian orang, Ellie cenderung pendiam dan tak banyak omong. Karena itulah Andrea mempercayakan sebagian besar rahasianya yang tak boleh dibagikan, terutama ke ayahnya yang seorang polisi dan tak merestui hubungannya dengan Rob. Rahasia itu dari yang kecil berupa kalung pemberian Rob yang berliontin hati bertatahkan batu biru dan bergravir dua huruf A dan R, hingga rahasia yang besar yaitu bahwa Andrea bersama teman-temannya sering bersembunyi di garasi rumah nenek Rob untuk merokok.
Selama ini Ellie memegang erat rahasia itu. Selama ini Andrea aman dari teguran dan amarah ayahnya, namun tidak dari seseorang yang hendak mengambil nyawanya!
Malam itu Andrea pergi ke rumah Joan sahabatnya untuk belajar bersama, dan tak pernah kembali ke rumah lagi. Ellie tahu di mana Andrea mungkin berada, maka ia masuk ke garasi itu, lalu menemukan mayat Andrea di sana!
Ada dua hal yang terus diingat Ellie tentang pembunuhan itu hingga ia beranjak dewasa, yaitu bahwa ia sempat memegang liontin kalung kesayangan Andrea, dan desah napas seseorang yang sempat ia dengar dalam kegelapan sebelum ia bagaikan terbang ke luar dan menjerit-jerit histeris hingga tiba di rumahnya. Hanya, karena saat itu ia masih seorang gadis kecil berusia 10 tahun, tak ada yang mempercayainya tentang liontin itu waktu ia menjadi saksi di persidangan.
Namun demikian, kesaksian Ellie sudah cukup untuk menjebloskan satu-satunya tersangka pembunuhan Andrea itu ke penjara: Rob. Ellie bersaksi bahwa Andrea telah berjanji untuk pergi ke pesta dansa bersama Paulie karena takut Paulie membocorkan rahasia tempat persembunyian Andrea kepada ayahnya. Rob sangat marah, dan malam ketika Andrea dibunuh itu, Andrea menemuinya untuk membicarakan hal itu. Tak heran bukan jika Rob langsung dijadikan terdakwa? Apalagi pada baju Rob ditemukan bekas darah meski Rob cepat-cepat mencucinya.
Setelah menjalani hukuman selama 22 tahun, tersiar kabar bahwa Rob akan dibebaskan secara bersyarat. Maka Ellie yang telah berkarir sebagai wartawan investigasi akhirnya kembali pulang ke kampung halamannya untuk menghentikan rencana itu.
Serangkaian usaha dilancarkannya untuk mengungkap apa yang sesungguhnya terjadi pada malam naas itu. Apalagi setelah keluarga Rob mengungkapkan kemungkinan Paulie sebagai si pembunuh dan Rob adalah korban salah tangkap. Entah mengapa Ellie begitu yakin bahwa Rob adalah pembunuhnya, meski banyak teman dan penduduk kota itu tidak yakin.
Akhirnya satu-persatu hal yang telah tertutup sekian lamanya kembali muncul ke permukaan, semuanya itu berkat kegigihan dan keberanian Ellie. Ia bahkan tak peduli ketika beberapa kali menerima ancaman serta kebakaran yang nyaris mencabut nyawanya.
Untung bagi Ellie, ia memiliki ayah yang masih mencintainya, meski kenyataannya sang ayah meninggalkan ia dan ibunya setelah peristiwa Andrea.
Ide cerita ini memang bagus, meski seru di awal dan tegang di akhir cerita namun agak sepi di pertengahan. Namun demikian, keseluruhan kisahnya menarik. Meskipun tersangka utamanya sudah terungkap, namun misteri yang menyelimuti kasus itulah yang membuat kisah ini cukup terjaga ritmenya.
Judul: Putri Kesayangan Ayah
Pengarang: Mary Higgins Clark
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 439
Harga: 40.500,-