Thursday, March 12, 2009

Dare To Make Mistakes – Berani Untuk Gagal (2)

Silakan membaca terlebih dahulu Bagian-1 review buku ini...

Keberhasilan Yang Pincang

Dalam militer dikenal ungkapan “titik terlemah selalu mengikuti keberhasilan”. Pada saat seseorang berhasil, sulit melawan godaan untuk beristirahat, bernapas sejenak dan menghentikan konsentrasi intens untuk berjuang. Akibatnya kita menjadi tidak fokus lagi pada pekerjaan kita dan kehilangan keberanian. Begitu seseorang atau suatu organisasi merasa berhasil, mereka akan mulai bermain aman, lalu mengulangi keberhasilan masa lalu. Akibatnya energi mereka telah habis untuk meniru dan tidak dapat lagi mencari sesuatu yang baru. Akhirnya dapat dipahami bahwa mereka pun akan mengalami kemerosotan.

Banyak perusahaan yang menganggap kesuksesan sama dengan bertahan hidup. Pada kenyataannya sekarang ini, hanya sistem yang berkembang secara terus menerus-lah yang dapat bersaing dalam perekonomian yang selalu berubah. Pada perusahaan yang selalu melakukan pembaruan, keberhasilan merupakan sebuah proses yang sedang berjalan, bukan sesuatu yang statis, bukan pula sebuah tujuan. Dengan demikian, inovasi tidak akan pernah berhenti.

Inovasi Dengan Sikap

Mengapa kita sulit mendapatkan inovasi? Bukan karena kekurangan gagasan, namun lebih pada kekurang-terbukaan atau kemampuan untuk menerima saran dan inovasi. Jika suatu perusahaan ingin berhasil, manajemennya perlu menciptakan tempat kerja yang mencakup kriteria sbb:

- Mempekerjakan pengambil resiko.
- Menciptakan lingkungan yang dapat menumbuhkan inovasi.
- Menciptakan lingkungan kerja yang ‘bersahabat’ dengan resiko.
- Mengurangi kekhawatiran berbuat salah.
- Pemimpinnya harus mau juga mengakui kesalahan, agar karyawan mengikutinya.

Sebenarnya ada 2 tipe karyawan, tipe pelari cepat dan pelari jarak jauh. Pelari cepat melakukan inovasi, suka pada perubahan, dan merupakan sumber inovasi perusahaan. Sedang pelari jarak jauh melakukan konsolidasi, memiliki pandangan jauh ke depan, dan memantapkan tangan pada ‘roda kemudi kapal’. Kedua-duanya dibutuhkan oleh perusahaan.

Ada cerita menarik tentang 3M, perusahaan yang memproduksi Post-It. Post-It merupakan produk hasil kesalahan. Adalah seorang Spencer Silver, periset yang bertugas mengembangkan bahan perekat yang luar biasa kuat. Namun ternyata lem percobaannya berdaya rekat sangat rendah, dan ia menceritakan kegagalannya ini pada semua koleganya dengan harapan mereka dapat menggunakannya. Lalu adalah Art Fry yang sedang berpikir sambil memangku buku yang sedang terbuka. Sambil berpikir ia berusaha menahan pembatas halamannya agar tidak jatuh dari buku. Lalu, ia mendapat ide. Fry teringat pada lem berdaya rekat rendah milik koleganya, bahwa lem itu mampu melekat kembali setelah ditarik secara perlahan-lahan. Maka, enam tahun setelahnya, beredarlah Post-It yang terbukti menjadi salah satu penghasil uang 3M.

Pengendalian Pasca Kegagalan

Kita perlu menyadari bahwa setiap produk yang dihasilkan adalah sebuah eksperimen, dan produk itu bisa gagal. Namun ada perbedaan penting antara 2 macam kegagalan. Kegagalan yang bisa dimaafkan adalah hasil dari upaya yang berhati-hati yang direncanakan masak-masak namun tidak berhasil. Sedang kegagalan yang tak termaafkan adalah upaya setengah hati, ceroboh, dengan hasil tidak memuaskan. Manajemen pasca kegagalan adalah mengidentifikasikan kegagalan yang dapat dimaafkan dan mendekatinya untuk diperiksa, dimengerti, dan kemudian dikembangkan. Oleh karena itu manajer yang cemerlang menganggap kegagalan sebagai langkah potensial untuk mencapai keberhasilan.

Bagi manajer yang cemerlang, pemberian penghargaan, seperti halnya pemberian hukuman, dapat menciptakan lebih banyak persoalan daripada penyelesaian. Yang terbaik adalah menciptakan ‘keterlibatan’. Manajer itu akan memahami pekerjaan yang dilakukan anak buahnya, menginterpretasikannya dan menemukan arti pekerjaan itu bagi si karyawan. Ketimbang pengawasan ketat, ia akan menunjukkan perhatian, menyatakan dukungan dan mengajukan pertanyaan yang mendorong karyawan untuk memikirkan solusi dan inovasi. Manajer tipe ini lebih banyak mendengarkan daripada berbicara, sehingga karyawan merasa lebih seperti partner yang ikut dilibatkan. Keterlibatan sejati merupakan motivator yang lebih baik dibanding pujian yang bersifat rutin.

Di era bisnis sekarang ini, informasi lebih baik dibagikan daripada ditimbun. Upaya menutup-nutupi informasi akan memperlambat proses perkembangan itu sendiri. Dan adanya internet sangat membantu perusahaan untuk lebih terbuka pada inovasi.

Tidak ada hal yang lebih efektif dalam merusak inovasi daripada rasa takut, demikian pula tidak ada pendorong inovasi yang lebih baik daripada mengatasi ketakutan.

Manajemen Rasa Takut

Yang membuat kita takut sebenarnya bukan kegagalan itu sendiri, tetapi kemungkinan akan terlihat orang lain sebagai seorang yang gagal lah yang begitu menakutkan kita. Kegagalan membuat kita kelihatan konyol, jadi kebanyakan orang memilih tidak berbuat apa-apa dan mengambil jalan aman.

Inilah penyebab utama ketakutan itu:

Takut malu: Banyak orang lebih takut malu daripada takut mati!
Takut terlihat bodoh: Ini karena kita menganggap orang lain memperhatikan kita sebanyak perhatian kita terhadap diri kita sendiri. Padahal mereka justru hanya memikirkan diri mereka, dan khawatir kita akan mentertawakan mereka.

Rasa takut itu normal, tidak dapat dibasmi, tetapi dapat dikendalikan! Sebenarnya semua orang, betapapun percaya dirinya, punya rasa takut dan gugup. Bedanya, mereka yang pemberani tidak membiarkan rasa takut menghalangi mereka. Pada akhirnya bukan rasa takut atau intensitasnya yang mempengaruhi kemampuan kita dalam bertindak, melainkan pendekatan yang kita ambil untuk menggiring rasa takut itu. Apa yang kita lakukan setelah takut? Mundur teratur? Atau menggunakan rasa takut itu untuk menambah motivasi?

Sebenarnya, rasa takut merupakan sebuah komoditas yang berharga, karena rasa takut bersifat adaptif. Artinya, rasa takut dapat memberitahu kita kapan kita harus waspada, dan memotivasi kita untuk membangun kubu pertahanan yang kuat.

Samurai Kesuksesan

Menurut orang-orang yang sukses (dan telah sering menang), kemenangan bukanlah satu-satunya, kemauan untuk menang-lah yang utama. Kemenangan yang terbaik adalah bertahan untuk tetap bermain. Hal ini tidak berlaku bagi penjudi saja, tetapi para pelaku bisnis. Pengambil resiko sejati tidak mengharuskan dirinya untuk menang terus, mereka mengetahui bahwa mereka juga harus kalah. Dan tahu cara menghadapi kekalahan serta tidak membiarkan kekalahan itu menghancurkan mereka. Anak-anak yang sedari kecil dipaksa oleh orang tuanya untuk menang kelak akan menjadi yang paling takut gagal, dan akhirnya menjadi pasif. Sebaliknya orang tua yang terus menyemangati, tanpa memaksa harus menang, anak-anaknya lah yang paling mungkin mengambil kesempatan dalam hidup, dan akhirnya menang. Mereka lah yang oleh penulis dijuluki ‘samurai’ masa kini.

Pemimpin yang efektif akan memusatkan perhatian pada tugas yang diembannya, dan tidak membiarkan kemungkinan gagal memecah konsentrasi mereka. Mereka tidak mempedulikan kemenangan atau kegagalan. Memang, ketika kita berhasrat kuat dalam mengerjakan sesuatu, kegagalan bukan merupakan persoalan. Bahkan kesalahan terburuk kita tidak akan terasa sebagai kesalahan bila hal itu merupakan hasil pengambilan kesempatan yang ingin kita lakukan. Penyesalan terbesar dalam hidup adalah ketika tidak ada satu pun resiko yang kita ambil, bukannya yang kita ambil namun gagal.

Kesuksesan dan Kegagalan

Kesuksesan memang sebuah konsep yang sulit dimengerti. Definisinya variatif, bergantung pada tiap individu dan dapat berubah sesuai waktu dan keadaan. Yang jelas, semakin kita sukses semakin banyak pertentangan nilai yang kita rasakan. Dari situ dapat disimpulkan bahwa kesuksesan sejati bukanlah keadaan, tetapi proses. Kesuksesan adalah suatu tujuan yang terus menerus bergerak (hal yang sama seperti diajarkan oleh John C. Maxwell dalam bukunya Perjalanan Menuju Sukses). Kesuksesan menjadi bermakna apabila ada suatu kehangatan, perasaan puas karena mencapai prestasi, dan kepuasan atas tugas yang dikerjakan dengan baik. Justru kesuksesan yang terbesar adalah kesuksesan yang membahagiakan, meskipun tidak ada orang lain yang mengetahuinya.

Kesuksesan dan kegagalan sulit dibedakan, bahkan mungkin kita tak pernah tahu di mana kita sebenarnya berhasil dan di mana kita gagal. Kehidupan yang dijalani dengan baik, misalnya, adalah jauh melampaui keberhasilan dan kegagalan. Maka, perlakukanlah kegagalan dan keberhasilan secara sama, tidak dengan penghargaan dan sanksi, tetapi lebih dengan keterlibatan pribadi.

Jadi, bila anda atau bawahan anda mengalami kegagalan, bersikaplah menerima kegagalan itu, karena sikap ini akan menghasilkan lingkungan kerja yang bersahabat dengan kegagalan sejati dan akan menjadi sumber energi dan pusat perhatian.

Kehidupan sukses yang sesungguhnya dapat diraih jika kita tidak mengejar keberhasilan atau menghindari kegagalan. Kita harus melampaui keduanya untuk masuk ke dalam dunia yang sama sekali baru, di mana keberhasilan yang sebenarnya dapat dimenangkan tanpa dicari, dan kegagalan dapat dikendalikan tanpa dihindari.

Salam sukses untuk anda!




5 comments:

  1. Pandangan yang tepat untuk menyikapi kegagalan dan keberhasilan yang bisa kita terapkan dalam keseharian kita. Yang kita perlukan sekarang adalah sikap open mind yang masih langka di masyarakat kita, bukan begitu Mbak?

    Nice posting, kita tunggu posting lainnya lagi Mbak..Salam Sukses..

    ReplyDelete
  2. hmmm....

    gagal hal yang biasa dan justru sebenarnya yang aku tunggu2..karena kalau gagal, ya opsinya tinggal satu, sukses...

    kalo sukses opsinya tinggal satu, gagal...hehe

    ReplyDelete
  3. kebanyakan orang biasanya mempunyai paradigma yang salah tentang keberhasilan dan takut mengambil resiko.
    bahkan mereka tahu bahwa kegagalan adalah sukses yang tertunda, tapi tidak mau mencoba lagi

    ReplyDelete
  4. jelas donk...kita kLO ga mw gagal..ya ga bakal maju2...
    he he

    salam kenal ya senior..blog walking..

    ReplyDelete
  5. Hi, lam kenal yaa.. Tengkyu dah sharing tentang bukunya..

    Tukeran link yuukk.. Linknya blognya dah aku tambahin di blogku

    Tengkyu

    ;-)

    ReplyDelete