Wednesday, April 21, 2010

Menyambut Hari Buku Sedunia 2010

Buat anda yang suka membaca buku, tanggal 23 April 2010 merupakan salah satu tanggal yang harus anda tandai di kalender. Mengapa? Karena pada tanggal 23 April 2010, seluruh dunia akan memperingai Hari Buku Sedunia. Mengapa tgl 23 April? Ini secuplik sejarahnya…

Di tahun 1995, UNESCO memutuskan bahwa Hari Buku dan Hak Cipta se-Dunia akan dirayakan pada tanggal ini karena bertepatan dengan festival Katalonia dan juga karena bertepatan dengan tanggal ulang tahun kelahiran dan kematian William Shakespeare, kematian Miguel de Cervantes , Inca de Garcilaso la Vega dan Josep Pla , kelahiran Maurice Druon , Vladimir Nabokov , Manuel Mejía Vallejo dan Halldór Laxness ada di tanggal ini. (sumber: dari sini)

Di Indonesia sendiri, sejak tahun 2006 Hari Buku Sedunia ini sudah dirayakan. Untuk tahun 2010 ini WBD Indonesia mengambil tema “Kepergok Membaca”. Beritanya bisa dilihat disini. Tujuannya adalah untuk melihat antusiasme membaca di masyarakat Indonesia, dan tentunya agar budaya membaca makin menjadi gaya hidup masyarakat kita. Bukankah membaca itu membangun wawasan? Dan bukankah Negara kita selalu bercita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa? Cara apakah yang paling gampang mewujudkannya? Urusan sekolah adalah urusan Dinas Pendidikan kan? Bagaimana dengan kita semua? Kita bisa loh ikut berpartisipasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa itu.

Caranya? Selalu tularkan kebiasaan membaca kepada semua orang. Awalilah dari diri anda sendiri dan orang-orang terdekat anda, terutama…anak-anak anda! Tak perlu menghabiskan gaji sebulan untuk memborong buku (buku kan tak bisa untuk membuat asap dapur mengepul!). Cukup canangkanlah niat anda untuk membaca buku sedikitnya 5-10 buku dalam setahun. Tak perlu harus yang tebal-tebal, tapi pilihlah yang benar-benar cocok buat kebutuhan anda.

Harga buku mahal? Ada banyak pilihan kok. Misalnya nih, ikutan acara giveaway atau hibah buku dua sahabat bloggerku: Dela dan Fanny. Siapa tahu anda bisa menang? Tapi kalau buku mereka bukan yang anda sukai, anda bisa pinjam di perpustakaan (sayangnya perpus di Indonesia masih minim dan kurang baik pengelolaannya ya?), atau sewa di rental-rental buku. Atau, kalau anda tak mau repot-repot, belanja saja buku bekas online di Vixxio! Harganya murah, dan anda hanya tinggal memilih, transfer pembayaran, dan voila…beberapa hari kemudian buku akan tiba di hadapan anda dan siap dibaca.

O ya, mulai tgl. 23 s/d 7 Mei 2010 Vixxio juga ikut memeriahkan Hari Buku Sedunia dengan memberikan DISKON 30% untuk semua buku ber-label ‘30’. Klik saja link ini untuk menemukan buku-buku yang didiskon. Buruan aja kesana yah…

Jadi…banyak cara kan buat membaca buku? Yang penting sekarang adalah niat anda saja. Ayooo…bangun niat untuk membaca buku mulai hari ini yaa!!

Saturday, April 17, 2010

Tentang Blog Baca Buku Fanda

Akhir-akhir ini sedang marak sebuah tag yang beredar ke para blogger, isinya menyuruh kita menjawab tentang blog kita. Bagus juga ide ini, karena kita jadi diingatkan kembali tujuan awal kita dulu memutuskan untuk ngeblog. Aku dapat tag ini (lagi) dari Fanny. Aku harus 'say thank you' ke Fanny, karena meski aku sudah mendapatkan tag yang sama untuk blog Curhat Fanda sehingga aku harus mengerjakan ulang untuk blog ini, tapi tag ini menyadarkan aku untuk lebih banyak lagi meluangkan waktu (yang sebenarnya sudah hampir penuh) untuk terus berbagi dengan semua orang. Membaca memang mengasyikkan, bahkan memabukkan, tapi apalah arti semuanya itu kalau aku hanya menikmatinya sendiri.

Jadi, inilah sedikit tentang blog ini...

1.Apakah nama profile blog-mu? Apa artinya?

Fanda, tentu saja. Itu namaku, yang kata ortuku diambil dari salah satu spesies anggrek: Vanda.

2.Apakah nama blog-mu, apa artinya dan mengapa dinamakan seperti itu?

Baca Buku Fanda. Dimaksudkan agar banyak orang bisa ikut membaca apa yang aku baca. Karena membaca buku adalah hobbyku yang terbesar, dan makin lama aku makin merasakan kebutuhan untuk berbagi semua yang kubaca dan memenuhi otak dan jiwa, dengan siapa saja yang berminat juga untuk membacanya. Jadilah blog ini didominasi oleh buku-buku yang pernah aku baca, dan kisah-kisah inspiratif yang memberiku makanan rohani.

3.Sejak kapan mulai tertarik untuk membuat karya tulisan?

Sejak lama sebetulnya, karena aku sering melihat (sekaligus membaca) karya tulis papaku, yang semuanya adalah hasil permenungan religi. Aku berangan untuk bisa menulis seindah tulisan papaku, yang seringkali berhasil membuatku, dari menitikkan air mata hingga menangis sesenggukan. Salah satu yang paling menyentuh aku adalah sepucuk surat, hadiah terindah dari seorang ayah buat putrinya yang sedang berulang tahun. Baca disini.

Aku juga sering penasaran, bagaimana para penulis yang aku kagumi, seperti Agatha Christie, JK Rowling dan John Grisham begitu piawai mengaduk-aduk emosi dan pikiran pembacanya, hanya dengan kata-kata. Kata-kata itu mampu membawa pembaca ikut merasakan emosi tokoh-tokohnya kemanapun mereka membawa kita. Bahkan ke dunia fantasi (yang menurut akal sehat tak bisa diterima) seperti Harry Potter. Dari situlah aku makin penasaran, gimana ya cara mereka menulis? Bisakah suatu saat nanti aku menulis seperti mereka? Mungkin tak perlu menjadi kaya raya seperti mereka, cukuplah kalau aku bisa mempengaruhi banyak orang dengan tulisanku. Kapan ya aku bisa??

4.Apa motivasimu membuat blog ini?

Idem no. 2, ingin berbagi semua kekayaan literatur yang telah kudapat selama ini, sekaligus menginspirasi banyak orang ke arah hidup yang lebih baik, yang berkenan di hadapanNya.

5.Siapa yang menginspirasimu untuk membuat blog?

Blog adalah salah satu fenomena dunia saat ini, sebagai orang yang suka belajar hal-hal baru, blog aku sadari sebagai media yang tepat untuk mengasah kemampuan menulis, sekaligus berbagi.

6.Siapa(-siapa) teman bloger yang mengajari dan membantumu membuat blog? (say something for apreciation)

Ini sudah terjawab di tag yang di Curhat Fanda. Thanks for all of you, once again.

7.Sekarang sudah punya berapa blog? Apa aja?

Blog ini adalah blog berbahasa Indonesia yang pertama. Adik-adiknya bisa dilihat di tag satunya.

Ada yang ingin mengerjakan tag yang sama? Silakan saja men-tag diri sendiri ya... Ayo kita sebarkan virus membaca dan berbagi tulisan demi masa depan bersama yang lebih baik. Ayuuuk...!

Wednesday, April 14, 2010

Galaksi Kinanthi

Jujur aku salut pada seorang penulis nasional yang bernama Tasaro GK ini. Gaya bertuturnya indah namun tetap terasa natural serta gampang dicerna; kekuatan ceritanya mampu tersebar merata dari awal hingga akhir, mampu membuatku terpaku terus padanya meski kisah ini bukan thriller. Well, aku akui saja selama ini hampir tak ada penulis nasional yang mampu memukauku seperti Tasaro GK ini. Moga-moga beliau akan mampu terus menelurkan karya-karya apiknya di belantara sastra Indonesia. Kalaupun tidak, cukup terhiburlah kita dengan Galaksi Kinanthi ini…

Kinanthi adalah anak perempuan yang lahir dari orangtua yang sangat miskin di sebuah dusun terpencil di Gunung Kidul, Jawa Tengah. Meski ayahnya penjudi, saudara-sauradanya orang-orang yang jalannya tak benar, Kinanthi tumbuh sebagai gadis kecil yang baik hati. Meski begitu, tipikal masyarakat yang tinggal di pedalaman, mereka menganggap anak dari orang baik pasti baik, dan sebaliknya. Jadilah Kinanthi kecil bulan-bulanan seluruh warga dusun yang selalu menghina dan menjauhinya. Semuanya…kecuali Ajuj.

Ajuj berusia dua tahun lebih tua dari Kinanthi, dan suka sekali menghabiskan waktu bersamanya, bercakap-cakap di sela-sela tugas yang harus dilakukan keduanya. Hal ini membuat keduanya tak terpisahkan, dan nampaknya suatu ikatan yang istimewa telah diam-diam tumbuh subur dalam diri Kinanthi dan Ajuj. Masalahnya Ajuj adalah putra seorang rois (pemuka agama) di dusun itu yang malu karena putranya bergaul dengan putri orang yang hina.

Pada saat berusia 12 tahun, persahabatan Ajuj-Kinanthi, satu-satunya ‘harta berharga’ yang dimiliki Kinanthi, direnggut secara paksa darinya oleh kedua orang tuanya. Ditukar beras seberat 50kg, ayah dan ibu Kinanthi menyerahkan putri mereka kepada seseorang bernama Pak Edi yang berjanji akan membawa Kinanthi ke kota dan menyekolahkannya di sana. Janji tinggal hanya sebagai janji, karena tujuan dari semua niat baik yang palsu itu adalah… untuk menjual Kinanthi sebagai tenaga TKW di Arab.

Di sini mulai muncul sisi idealisme Tasaro, yang ingin menyoroti hal yang tak pernah berubah sedari dulu: lemahnya perlindungan pemerintah Indonesia terhadap anak-anak bangsa penyumbang devisa ketika bekerja di luar negeri. Ngeri rasanya membaca nasib buruk mereka (yang dalam buku ini diwakili sosok Kinanthi) yang selalu terbelit: penganiayaan, kerja rodhi bahkan tak dibayar, hingga pemerkosaan. Dari Riyadh, Kuwait hingga ke daratan Amerika, Kinanthi bagai masuk ke dalam labirin kesengsaraan tak berujung.

Untung bagi Kinanthi, ada orang-orang yang menaruh belas kasihan pada nasibnya, sehingga ia akhirnya bisa lepas dari jeratan itu (pikirkan berapa banyak TKW kita di luar sana yang tak seberuntung dirinya..!). Berkat keteguhan hati dan kepandaiannya, ia berhasil menjadi seorang Profesor Kinanthi Hope, seorang cendekiawan yang konsisten memperjuangkan hak-hak wanita yang tertindas dengan cara berbicara di forum-forum, serta menuangkan buah pikirannya lewat buku-bukunya. Dari sanalah ia bersinggungan takdir dengan Zhaxi, seorang pemuda Tibet yang banyak bekerja sama dengan Prof. Kinanthi saat menjadi chief editor di penerbitan yang menerbitkan buku-buku Kinanthi.

Maka timbul keinginan Kinanthi untuk menulis sebuah novel fiksi yang sebenarnya mengangkat kisahnya sendiri. Dan dalam proses itu pula, makin kuat keinginannya untuk pulang ke tanah air, menjumpai kembali sosok Ajuj yang selama duapuluh tahun ini selalu memenuhi hati dan pikiran Kinanthi. Apalagi berkat dorongan Zhaxi yang menginginkan Kinanthi memperoleh ‘pelepasan’ terhadap kenangan-kenangan yang membayangi hidupnya itu, meski sebenarnya berat bagi Zhaxi untuk melepas Kinanthi kepada Ajuj, karena Zhaxi pun sudah jatuh hati pada Kinanthi.

Menarik untuk menyimak reaksi semua yang ada di dusun menyaksikan kepulangan Kinanthi yang penuh gaya: penampilan mahal dan chic, kecantikan dan tubuh semampainya, serta mobil mewah yang disewanya. Ada penyesalan, ada iri hati, ada pemikiran sempit. Tapi yang paling ingin kita lihat adalah: bagaimana reaksi Ajuj sendiri, yang ternyata selama ini juga tak pernah berhenti berusaha mencari jejak Kinanthi. Mungkin takdir hendak mempermainkannya, karena justru kala ia sudah putus asa di akhir masa pencariannya itu, datanglah Kinanthi masuk kembali dalam kehidupannya.

Dan yang paling menarik adalah cara Tasaro mengakhiri kisahnya ini. Menyusupkan sedikit ‘ketegangan’ di halaman-halaman akhir buku ini, saat kita dibuat penasaran siapa yang akan dipilih Kinanthi: Ajuj, pria sederhana dari dusun kecil yang bagaimana pun juga takkan pernah dapat mengimbanginya, atau Zhaxi yang cerdas, pemuja kebebasan dan punya selera humor tinggi?

Ngomong-ngomong, cover buku ini adalah satu hal lagi yang layak diacungi jempol. Karena ternyata seluruh inti kisah ini mampu terungkap tanpa kata lewat ilustrasi cantik di cover dua halaman bolak-balik itu. Secara keseluruhan, kita akan diajak merasakan berbagai emosi ketika membaca buku ini: hanyut pada suasana pedesaan yang tenang dan sejuk, miris pada keterbelakangan masyarakat miskin yang termarjinalkan, geram pada kurangnya perhatian negara ini pada warganegaranya, juga berdesirnya hati akan cinta dan kerinduan. Betul-betul bersyukur diriku menemukan buku yang menghibur ini!

Friday, April 9, 2010

Magical Giveaway Buku Alice In Wonderland

Mau bikin pengakuan nih. Dari kecil aku udah banyak baca buku-buku dongengnya H.C. Andersen, Tintin dsb. Tapi entah kenapa aku kelewatan ga baca Alice In Wonderland. Aku tau sih inti ceritanya, yaitu anak perempuan yang terperosok ke lubang, lalu menemukan dunia yang disebut ‘wonderland’ itu. Sama kayak kita semua tahu cerita Cinderella, seorang gadis cantik yatim piatu yang berubah jadi putri cantik dan yang ketinggalan sepatunya ketika jam berdentang pada pk 12 malam. Tapi tetap saja, aku ga pernah benar-benar baca bukunya Alice I Wonderland. Kalo Cinderella sih pernah baca duluuuu waktu masih kecil.

Dan parahnya lagi, aku juga ga kepengen nonton filmnya. Aku selalu berpendapat, kalo film jenis petualangan dan imajinatif yang diangkat dari buku, membaca bukunya akan jauh lebih asyik daripada nonton filmnya. Setidaknya, buku selalu menyisakan ruang untuk kita berimajinasi. Begitu juga dengan film drama. Seringkali emosi para tokoh-tokohnya kurang tereksplor ketika ditampilkan jadi film. Menurutku sih… Apalagi seringkali Hollywood lebih memfokuskan pada faktor nilai jual film daripada mempertahankan versi aslinya. Overall…membaca jauh lebih asyik deh daripada nonton film!

Mau tau yang lebih asyik lagi? Dapet buku GRATIS dong!! Caranya?

Dengan ikutan giveaway buku yang diadakan teman bloggerku yang doyan baca buku: Dela. Dan ini buku yang aku incar itu…


Alice's Adventure in Wonderland & Through The Lokking Glass
by Lewis Carol



Keren kan? Apalagi gratis gitu loh!

Anda mau juga? Ayo kita saingan yuk buat mendapatkan bukunya!! Caranya lihat aja di giveaway-nya Books of Dela. Masih sampai Mei kok, jadi cepet-cepet yah bikin postingnya! Tapi kalo ga mau juga lebih baik kok, mengurangi saingan nih, soalnya aku pengen banget dapet bukunya. Hehehe… bercanda kok! Paling tidak, ayo kita sama-sama menularkan virus membaca bukuuu!! Doa-in aku dapat ya! Ya? Ya?...