Saturday, July 24, 2010

Buku Kenanganku...

Setiap orang pasti memiliki benda kenangan. Begitu juga aku. Dan benda itu berupa sebuah buku anak-anak hardcover, berbahasa Inggris. Ada pula kisah yang menyertainya...

Aku patut bersyukur bahwa kedua orang tuaku begitu peduli pada pendidikan anaknya, karena mereka adalah pencinta-pencinta buku juga. Well..sebenarnya papaku lah yang semenjak awal mencintai buku. Dan buku-buku yang dibacanya semasa sekolah dulu adalah buku-buku klasik macam To Kill A Mockingbird atau Tom Sawyer. Ketika berpacaran dengan mamaku, papa lah yang mengenalkan edisi paperback novel-novel karya Sidney Sheldon, Harold Robbins, dsb kepada mama. Edisi bahasa Inggris tentunya, karena pada jaman itu tak ada atau tak banyak (aku tak tahu persis, karena aku kan belum lahir..) edisi terjemahannya.

Maka, ketika aku masih dalam kandungan mama, papa dan mama ingin sekali membelikan calon buah hatinya sebuah buku. Buku ternyata juga bisa sebuah investasi ya? Buku itu buku cerita anak yang mengandung unsur-unsur pendidikan. Kalau sekarang, mungkin semacam buku ensiklopedi yang harganya mencapai jutaan dan biasa dijual door to door dengan cara kredit. Aku tak tahu persis harga buku yang hingga saat ini jadi milikku ini. Pasti harganya tak terlalu mahal, karena kalau tidak, tak mungkin papa dan mama yang rumah saja masih mendompleng di 'pondok-mertua-indah' dan bekerja sebagai pegawai kecil, mampu membelinya.

Toh, buku hardcover itu tetap dibeli oleh papa-mama dengan cara kredit. Kreditnya lunas ketika aku berusia 9 bulan. Bagaimana aku mengetahuinya? Tentu saja karena mama menyempatkan diri menorehkan kata-kata cinta buat buah hatinya di buku pemberiannya itu, lengkap dengan tanggal, di halaman awal buku itu...



Kalau terlihat beberapa coretan tak rapi ...maaf, waktu itu Fanda kecil belum mampu menghargai nilai sebuah buku. Baginya kala itu, fungsi space kosong di buku apapun, adalah untuk ditulisi...* Dan kalau lihat tulisan 250 itu, apa itu harga buku itu ya??

Dan inilah cover depan buku itu...


Stories And Pictures, judulnya. V. Suteyev, penulis dan animatornya. Kalau sampul plastiknya nampak kumal, itu karena usia saja. Bisa saja aku mengganti dengan mika yang baru, tapi justru kekumalannya itu mengingatkan aku pada tua usianya...

Ada yang menarik dari buku ini. V. Suteyev (berkebangsaan apa ya kira-kira? India??) mengerjakan tulisan dan animasinya BERSAMAAN. Itu karena sejak kecil Suteyev sudah terbiasa menggambar menggunakan tangan kiri. Sedang kalau menulis, ia tetap menggunakan tangan kanan. Dan buku ini ia kerjakan berbarengan. Saat tangan kanannya menulis cerita, tangan kirinya melukis gambar-gambar lucu yang merepresentasikan tulisan itu ke dalam animasi.

Dengan begitu, anak-anak kecil seperti aku sangat terbantu untuk cepat belajar. Hanya dengan melihat gambar-gambarnya, sebenarnya kita sudah dapat mengetahui ceritanya. Itu adalah pengenalan pertama anak saat ia belum mampu membaca. Saat aku telah mampu membaca (meski belum mampu berbahasa Inggris), mama membimbingku mengenali kata-kata bahasa Inggris yang mudah, seperti chick (anak ayam), cat (kucing), dll. Tentu saja pengenalan bahasa Inggris itu bisa mengendap di otakku makin cepat karena sebelumnya aku sudah hafal cerita-ceritanya lewat gambar.

Ketika aku sudah makin besar dan sudah mampu mengenal kalimat yang lebih kompleks dalam bahas Inggris, akupun bisa belajar lebih banyak dari kisah itu, lagi-lagi dengan bantuan cerita ringan yang sudah amat kuhafal semenjak kecil. Kadang aku melafalkannya keras-keras untuk melatih lidahku dalam bahasa Inggris. Belakangan semua ini berguna saat aku harus bertemu dengan orang-orang asing dalam pekerjaanku ketika dewasa.

Itulah sekelumit cerita tentang buku yang paling berkesan bagiku. Buku itu berkesan, selain karena usianya yang bahkan lebih tua dariku, juga karena dalam buku yang ringan dan mulai menguning itu, berat terkandung energi cinta dari kedua orangtuaku yang ingin memberi anak tunggalnya sebanyak mungkin ilmu di usia sedini mungkin. Hal terakhirlah yang membuat buku Stories and Pictures yang biasa-biasa saja bagi orang lain, namun tak ternilai harganya bagiku!

20 comments:

  1. Ana nggak ada buku yang berkesan, Mbak. Jarang sekali membeli buku waktu kecil :) Beruntunglah, ketika Mbak Fanda sedari kecil sudah terbiasa dengan buku :)

    ReplyDelete
  2. waktu kecil saya cuma baca majalah Bobo :)

    ReplyDelete
  3. Mba Fanda beruntung yah punya ortu yang sayang banget ma anaknya n peduli buku... :)
    Aku malahan suka merengek minta dibeliin buku kalo di toko, tapi jarang banget dapetnya, giliran udah gede yang dibeli gak ada yg lain, paling seringnya buku!!! hahahaha

    ReplyDelete
  4. akhirnya ketemu juga buku masa kecilmu fan. berbahagialah ortumu selalu memberikan buku2 untukmu.

    ReplyDelete
  5. Yang pertama..V. Suteyev, wah bener-bener luar biasa, bisa mengembangkan imajinasi dan menuangkannya dalam bentuk tulisan dan animasi bersamaan.

    Yang kedua..dan kesan di sini lebih kuat : sebuah buku yang butuh perjuangan keras selama 9 bulan untuk mendapatkannya secara "utuh". Spirit yang luar biasa. Dan sangat inspiratif.

    ReplyDelete
  6. wah hebat...
    pantes aja mba Fanda begitu tergila-gila dengan buku.

    ReplyDelete
  7. selain buku2 bacaan, buku yg paling berkesan adalah buku agenda... krn isi buku ini menjadi sahabat disaat suka maupun duka bagi sipemiliknya, jd yg punya buku agenda sebaiknya dirawat dgn sebaik2nya.. :=)

    ReplyDelete
  8. Huft.. I like buku very much, waktu kecil dulu aku paling suka membaca, sampe-sampe semua buku di perpustakaan SDN 405 - Palembang habis aku baca. Eit.. setelah itu ada perpustakaan keliling, jadi tambah seneng, hehehe

    Buku yang paling aku suka dulu adalah Cerita 1001 malam, enak menghkhayal... satu lagi majalah Ananda & Bobo, karena langganan gituuu ^_^

    ReplyDelete
  9. salam kenal.. kunjungan pertama nih.. tukeran link yuk.. Blognya Mbak keren dan aku add ke blogroll-ku ya, boleh kan?

    ReplyDelete
  10. dulu aku waktu kecil suka baca BOBO milik temanku.. melihat hobi bacaku sampe mesti pinjam2 BOBO teman akhirnya papaku merelakan sedikit gajinya tuk langganan BOBO demi hobi baca anaknya..

    ReplyDelete
  11. Itukah buku kanak2 yg dibaca ulang lagi kemarin mbak...?
    Ih, masih tersimpan rapi ya..? sejak tahun 1971 lho...! Kerennnnn

    ReplyDelete
  12. Mampir lagi mbak..., maaf baru bisa mampir lagi. Apa kabar mbak ?

    ReplyDelete
  13. Review menrik mbak. Jadi pengen nih baca buku bacaan Mbak Fanda waktu kecil. Sudah baca Three Cups of tea belum .....?

    ReplyDelete
  14. sepertinya aku ga punya buku kenangan deh
    hmmm huaaaaaaaaaaaa

    ReplyDelete
  15. hemmmm,manis sekali mba ^^

    sungguh kasih orang tua yg luar biasa ya mba :)

    gak heran mba fanda jadi pencinta buku,sejak belum lahir ternyata cinta buku sdh ditanamkan oleh mama papa tercintanya.

    *mba...maaf baru berkunjung juga ya :(

    apa kabar mba fanda ? smg selalu dalam lindungan Tuhan...amien.

    ReplyDelete
  16. mba maaf blom sempet baca, :( udah waktunya pulang, maaf ya, mampir dulu hehe

    ReplyDelete
  17. buku ku waktu masih kecil dulu.. udah ku sumbangkan ke perpus sekolah, sekarang.. mau beli buku anak2.. mahal amat. hiks hiks

    ReplyDelete
  18. Susah bener sih mbak mo komen disini :( hiks
    btw.. aku makin terharu sama kenangan buku masa kecil mbak Fanda!

    ReplyDelete
  19. aku ga terlalu inget deh waktu kecil baca buku apa aja, tapi yang pasti aku suka banget baca bobo :D dan gara2 majalah itu aku udah bisa baca sebelum masuk TK deh :D

    ReplyDelete