Friday, February 4, 2011

The Associate

Seringkali keliaran masa muda mendatangkan kesulitan pada masa tua. Seperti yang dialami Kyle McAvoy, tokoh sentral novel thriller-hukum karangan John Grisham yang terbaru: The Associate. Bayangkan seorang Kyle muda: salah seorang lulusan terbaik sekolah hukum Yale, mantan pemimpin redaksi Yale Law Journal yang menjadi bacaan banyak pengacara dan hakim, dilirik oleh biro-biro hukum terbesar di New York. Masa depan yang cerah sudah terpampang di depannya. Ia hanya harus menentukan satu di antara banyak pilihan yang menggiurkan. Namun, satu malam yang liar di apartemen mahasiswa telah menutup semua pilihan baginya, dan memberinya hanya satu pilihan yang justru tak disukainya: menjadi mata-mata bagi pemerasnya!

Definisi pemerkosaan seringkali rancu antara pelaku dan korban, terutama ketika si korban adalah wanita tipe penggoda yang suka bergonta-ganti pasangan seksual. Kyle yang tinggal bersama 3 sahabat di apartmennya mengalami ekses dari keliaran seorang mahasiswi kawan mereka. 2 dari mereka, Baxter dan Joey berhubungan seks dengan si gadis ketika si gadis berada di antara kondisi sadar-tak sadar akibat mabuk. Meski si gadis berteriak bahwa itu pemerkosaan, namun kasus itu dipeti-eskan karena tak ada bukti. Setidaknya saat itu…

Ketika Kyle sedang menghadapi ujian pengacaranya, datanglah sekelompok pria misterius yang menyodorkan video pesta liar bersejarah itu, sebuah bukti dari masa lalu kelam yang dapat menghancurkan karier Kyle. Ia diperas, dan dipaksa untuk masuk ke sebuah biro hukum terbesar di New York, lalu menjadi mata-mata bagi biro hukum pesaingnya yang kini sedang berseteru di pengadilan dalam kasus berskala besar. Kyle, meski tak ikut melakukan perkosaan, tetap merasa bahwa ancaman tersebarnya video itu ke pengadilan dapat menghancurkan karir dan hidupnya. Maka ia pun terpaksa masuk ke dalam jaring mata-mata di dunia hukum litigasi yang melibatkan bisnis, politik dan kekuasaan tingkat tinggi.

Meski mungkin thriller yang disuguhkan John Grisham kali ini tidak terlalu se-menggigit The Broker, namun aku justru menyukai karakter Kyle yang manusiawi. Kita bisa saja mengatakan, Kyle sebagai mahasiswa hukum tentu paham resiko mengadakan pesta liar selama beberapa hari. Tapi…hei.. kalau saja kita tahu bagaimana kuliah hukum (selain kedokteran) bisa membuat seorang mahasiswa stress dan depresi, maka kita mungkin akan mengerti bagaimana sebuah pesta liar dibutuhkan untuk mengurai depresi itu. Salah memang, tapi siapa sih yang tak pernah melakukan kesalahan dalam hidup? Meski kau adalah mahasiswa terpandai dan terbaik di fakultasmu? ‘Kesalahan’ seperti itu bisa dilakukan siapa saja, dan manusiawi. Lalu saat kau menyadari bahwa kesalahan itu akan menghancurkan masa depanmu, apa yang akan kau perbuat? Kalau tiba-tiba ada orang yang mengatakan bahwa ia dari FBI dan memiliki semua aspek kehidupanmu serta mampu membuka tiap jengkal rahasiamu, apa yang akan kau lakukan?

Pasti sama seperti Kyle, mengikuti ‘permainan’ itu, pura-pura pasrah padahal di saat yang sama memutar otak untuk mengetahui identitas pemerasnya sekaligus keluar dari situasi itu. Dengan bantuan novel spionase yang sering ia beli dan baca, ia sedikit demi sedikit berhasil mengelabui para penguntitnya. Namun, keadaan menjadi runyam ketika salah seorang pelaku pemerkosa, Baxter tiba-tiba menjadi religius dan ingin ‘mengaku dosa’ pada si gadis. Keadaan menjadi super berat bagi Kyle, karena di satu sisi ia harus mengingkari nuraninya dengan berkhianat pada perusahaan yang merekrutnya, meski ia tak senang bekerja disana. Di sisi lain, ia terus memikirkan video yang akan menghancurkan bukan saja hidupnya, namun juga teman-temannya. Mana yang akan dipilihnya? Ah…seperti biasa John Grisham telah menyiapkan plot yang menegangkan. Dan seperti biasa juga, endingnya tidak biasa. Sebelum anda menamatkan hingga halaman terakhir, sulit menebak ending macam apa yang akan dipakai Grisham.

Sekali lagi harus kuakui, John Grisham memang penulis yang andal. Apapun cerita yang ia tulis, hampir selalu akan memukau kita dengan keunikannya. Khusus di buku ini, kita akan diajak melihat keserakahan yang mengakar di biro hukum besar. Jam kerja panjang dan tekanan berat akhirnya dikompensasi dengan kelicikan menagihkan jumlah yang besar ke perusahaan besar yang merekrut mereka. Pada akhirnya, hanya mereka yang serakah, tahan banting dan tak memiliki moral yang kuat, yang memang akan benar-benar naik ke tingkat tertinggi dunia hukum. Sementara mereka yang memilih dunia hukum sebagai sarana untuk membantu sesama dan membuat dunia lebih baik, akan biasa-biasa saja karirnya (seperti jalan yang dipilih ayah Kyle, dan sebenarnya diimpikan Kyle sendiri). Namun demikian, kita dapat melihat bahwa sebenarnya merekalah hamba-hamba hukum yang paling sukses. Karena mereka memiliki kebebasan penuh untuk melakukan apa yang mereka sukai dan percayai, dan menjadi diri mereka sendiri.

Catatan untuk penerbit Gramedia, novel ini ‘hanya’ mengandung 2 typo. Semoga Gramedia makin meningkatkan kualitas novel-novelnya dengan meniadakan kesalahan sekecil apapun. Dan aku sedang menunggu novel-novel Grisham berikutnya untuk diterjemahkan: The Appeal.

Judul: The Associate
Pengarang: John Grisham
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

7 comments:

  1. wew, sepertinya menarik ya Mbak.
    tapi kalau ini buku baru, berarti masih agak mahal ya... :)

    ReplyDelete
  2. mbak Fanda, apa kabar? maaf nih udah lama nggak berkunjung... review yang menarik mbak... salam kasih selalu...

    ReplyDelete
  3. Hehe... ternyata emang sedang sama2 baca John Grisham nih... :D
    Rasanya pasti menengangkan hidup yg dijalani Kyle, karena selalu merasa was2 jika masa lalunya terungkap dan membuat masa depannya berantakan.

    ReplyDelete
  4. Bekerja utk pemeras sb mata2... tentu saja bukan pilihan karir yg menyenangkan.

    ReplyDelete
  5. Wah, John Grisham juga disini.. sama spt di tempat Mama...:D

    ReplyDelete
  6. Aku besok gak mau jadi sarjana hukum ah... tegang terus kayaknya.

    ReplyDelete