Metode ekonomi baru ini akan merambah, bukan saja sektor piranti lunak, tetapi akan mengubah juga industri – mulai musik, penerbitan, farmasi, dan bahkan manufaktur. Namun demikian, masih banyak orang yang skeptis tentang proyek-proyek open source seperti Linux dan Wikipedia. Mereka beranggapan itu semua adalah serangan terhadap hak resmi (HAKI) dan kebutuhan perusahaan untuk mencetak laba. Namun, dalam bab-bab di buku ini, kita akan diajak melihat bahwa banyak perusahaan yang justru mengalami peningkatan setelah mengaplikasikan metode wikinomics ini. Mari kita kupas secara lebih mendalam.
BAB I : Wikinomics – Seni & Sains Bagi “Peer-Production”
Ada sebuah perusahaan pertambangan emas kecil asal Toronto, Canada (Goldcorp Inc.) yang tengah berjuang untuk hidup, akibat tekanan pemogokan, utang, dan lonjakan biaya produksi. Di tambang yang berlokasi di Ontario itu juga sudah tidak lagi tersedia kandungan emas, yang pasti akan menyebabkan Goldcorp segera mati. Untungnya, sang CEO muda yang bernama Rob McEwen memiliki insting yang kuat bahwa tambang itu masih memiliki kandungan emas. Namun masalahnya, untuk mengeksplorasi dan mendapatkan estimasi yang akurat tentang nilai emas dan lokasi yang tepat, butuh waktu bertahun-tahun dan biaya yang sangat besar.
Sampai suatu hari, McEwen mengikuti sebuah konferensi yang diadakan di MIT. Disitu dibahas tentang Linux, yaitu bagaimana Linus Torvalds dan sekelompok relawan pengembang piranti lunak merakit sistem operasi komputer kelas dunia melalui internet (open source). Torvalds membuka password-nya kepada dunia, yang memungkinkan ribuan pengembang anonim untuk mempelajari dan memberikan kontribusi mereka sendiri. McEwen mendapat ide cemerlang!
Ia mengumpulkan semua dokumen geologi yang mereka miliki, dan memasukkannya ke dalam satu file, lalu mempublikasikan kepada dunia. Mereka mengadakan kontes berhadiah $ 575.000 bagi partisipan yang berhasil memberikan metode dan estimasi terbaik tentang lokasi emas yang bisa ditambang. Benar saja, tak lama kemudian para kontestan, yang terdiri dari geolog, mahasiswa pasca sarjana, konsultan, matematikawan dan anggota militer dari seluruh dunia berhasil mengidentifikasikan 110 target di tambang tersebut. Dan lebih dari 80% target baru yang terungkap, menghasilkan emas dalam jumlah banyak. Hal itu mampu memangkas waktu (dan tentunya biaya) eksplorasi sekitar 2-3 tahun.
Dunia Baru Wikinomics
Kolaborasi, pada masa lalu kita asumsikan sebagai suatu proyek yang dikerjakan bersama beberapa orang dalam keluarga, tempat kerja, komunitas atau antar teman. Namun, berkat perubahan teknologi, demografi dan bisnis, kolaborasi masal telah mengubah cara produk dan jasa diciptakan, diproduksi, dipasarkan dan didistribusikan pada basis global. Pertumbuhan aksesibilitas internet membuat orang dapat bebas berpartisipasi dalam inovasi dan penciptaan nilai. Inovasi dan penciptaan nilai baru inilah yang dinamakan peer-production atau peering.
Era Partisipasi
Senjata kolaborasi masal yang berupa telepon dan internet gratis, piranti lunak open source, hingga outsource global, memungkinkan ribuan individu dan produsen kecil untuk bersama-sama menciptakan produk, mengakses pasar, dan memuaskan customer dengan cara yang semula hanya dapat dilakukan perusahaan besar. Semua orang kini dapat memberikan kontribusi dalam kebersamaan digital dengan biaya murah, sehingga membuat aktifitas kolektif semakin menarik.
Perubahan ini menggiring kita ke sebuah dunia baru, di mana hanya mereka yang ter-koneksi saja yang dapat bertahan. Salah satu bisnis yang mengaplikasikan peering adalah P&G (Procter & Gamble), dengan membuka sebuah jaringan yang diberi nama InnoCentive, di mana 90.000-an ilmuwan dari seluruh dunia dapat membantu memecahkan masalah litbang yang pelik dengan ganjaran uang. Dengan demikian, P&G tidak perlu mempekerjakan banyak ilmuwan, tetapi dapat tetap menciptakan lebih banyak inovasi-inovasi baru.
Di sektor media, ada sebuah TV kabel nasional bernama Current TV, yang hampir seluruh beritanya merupakan kontribusi para amatir peminat media. Walau kontributor adalah relawan yang tidak dibayar, isi yang dihasilkan ternyata sangat baik. Current TV menyediakan panduan on-line untuk mengoperasikan kamera dan teknik pemaparan cerita, sehingga ribuan jurnalis independen dengan berbekal kamera video dan beberapa piranti lunak penyuntingan yang murah, dapat membuat berita sendiri. Pemirsa akan memberikan suara bagi cerita mana yang akan ditayangkan, sehingga materi yang paling menarik yang akan dimuat pada jam tayang utama. Pembeli tradisional atas editorial dan periklanan pasif kini bertindak aktif dengan berperan besar dalam penciptaan nilai.
Sebaliknya, kalangan penerbit melihat hal tersebut sebagai ancaman. Penerbit musik, literatur, film, piranti lunak dan televisi merupakan korban pertama revolusi yang sedang melanda seluruh industri ini. Persaingan saat ini bukan lagi rival di industri yang sama, melainkan para individu yang terorganisisasi mandiri, “Anda”!.
Bagi perusahaan yang cerdas, perubahan ini menawarkan peluang besar (seperti yang dialami Goldcorp), sedang bagi individu dan perusahaan kecil, ini menjadi kelahiran sebuah era baru. Kita menjadi sebuah ekonomi mandiri !
Harapan dan Bahaya
Kolaborasi masal menciptakan sejumlah peluang serta tantangan baru. Ada yang mengatakan bahwa situs-situs seperti Flickr, MySpace dan Wikipedia adalah komunitas kolaboratif yang dapat membungkam suara otentik, karena membanjirnya gelombang massa anonim (banyak orang yang menggunakan identitas yang bukan asli). Begitu juga Bill Gates dan Microsoft-nya menganggap fenomena ini sebagai ancaman potensial terhadap kemampuan mencetak laba di industri yang berbasis pengetahuan, seperti piranti lunak.
Harapan Baru Kolaborasi
Dengan peer production kita akan memanfaatkan keahlian, kecerdikan, dan kecerdasan manusia dengan lebih efisien dan efektif dibnding segala sesuatu yang pernah kita saksikan sebelumnya. Dengan adanya Web 2.0, kita semua berpartisipasi dalam kolaborasi global. Contohnya, dengan membangun bisnis di Amazon, membuat videoklip untuk YouTube, membuat komunitas foto di Flickr, atau mengedit entri tentang suatu topik di Wikipedia. Duapuluh tahun dari sekarang kita akan melihat kembali periode awal abad 22 ini sebagai titik balik penting dalam sejarah ekonomi dan sosial.
Prinsip-prinsip Wikinomics
Wikinomics berdasarkan pada empat gagasan baru yang kuat, yaitu:
Bersikap Terbuka
Dengan adanya kemajuan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi, serta makin sulitnya mempertahankan orang-orang yang paling berbakat, membuat mayoritas bisnis semakin membutuhkan keterbukaan baru ini. Untuk menjadi yang terdepan, perusahaan harus terbuka pad kumpulan bakat global yang berada di luar mereka. Selain itu, customer juga menuntut adanya keterbukaan. Mereka sudah bosan diatur oleh pemasok, misalnya dalam aplikasi komputer yang bersifat eksklusif dan tidak dapat digunakan dengan piranti keras dari pemasok lain (tahu kan siapa yang dimaksud?..)
Keterbukaan atau transparansi menjadi kekuatan yang sedang tumbuh di perekonomian jaringan dan merupakan kekuatan baru bagi keberhasilan bisnis. Ia dapat memangkas biaya transaksi antar perusahaan dan memacu metabolisme B-Web (web bisnis). Dan ketika perusahaan bersikap terbuka pada customer, customer akan merespons dengan memberikan kepercayaan mereka.
Peering
Hirarki dalam bisnis tidak mungkin lenyap dalam waktu dekat, namun organisasi horisontal bentuk baru sedang tumbuh dan akan menyaingi perusahaan yang ber-hirarki. Organisasi baru itu disebut 'peering'. Linux adalah salah satu pelopor peering dalam distribusi piranti lunak. Contoh lainnya adalah Marketocracy, sebuah perusahaan sekuritas yang menjual reksadana dengan memanfaatkan kecerdasan kolektif di dalam komunitas investasi. Perusahaan tersebut merekrut pelaku bursa saham untuk mengelola portofolio saham maya dalam sebuah kompetisi, untuk menjadi investor terbaik. Mereka kemudian mencatat 100 peserta dengan kinerja terbaik, lalu strategi perdagangan mereka dikemas dalam sebuah reksadana, yang akhirnya secara konstan mampu melampaui kinerja S&P500.
Berbagi
Dengan berbagi beberapa property intelektual dasar, perusahaan dapat membawa produknya ke pasar dengan lebih cepat. Makin lama, perusahaan-perusahaan menyadari bahwa mempertahankan dan menjaga system HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) yang eksklusif kerap kali mengganjal kemampuan mereka untuk menciptakan nilai. Berkontribusi pada sesama adalah cara terbaik untuk membangun ekosistem bisnis yang kondusif guna memacu pertumbuhan dan inovasi.
Bertindak Global
Di era baru ini, kita dituntut bukan hanya berpikir global, tapi juga bertindak global. Kebanyakan perusahaan multi-nasional seperti General Motor (GM) membagi divisi-divisinya berdasarkan geografis. Masing-masing divisi regional membangun, memproduksi dan mendistribusikan produk yang sama sesuai kebutuhan local, dan dengan melakukan outsourcing dari pemasok local. Hal ini menimbulkan pengulangan yang mahal karena tiap divisi mempekerjakan satu tim lengkap karyawan lokal untuk menangani semuanya dari manufacturing hingga SDM. Dalam perekonomian yang semakin global dan kompetitif, pengulangan semacam itu sangat merugikan. Perusahaan dituntut berubah menjadi perusahaan global yang sejati, yang tidak memiliki batasan fisik atau regional. Adanya standar TI yang terbuka mempermudah upaya itu, untuk menghubungkan seluruh aktivitas membangun, memproduksi, sourcing dan distribusi produk ke dalam sebuah organisasi global yang terpadu.
Bagaimana dengan individu? Individu pun dapat melakukan peering. Seseorang hanya membutuhkan keahlian, motivasi, kapasitas dan pembelajaran seumur hidup serta level pendapatan dasar, untuk dapat terkoneksi dalam kolaborasi global ini.
Sukses Di Dunia Wikinomics
Saat ini institusi dengan hirarki lama bukan saja ketinggalan jaman, tetapi akan mengalami kelumpuhan dalam proses penciptaan nilai. Mental lama ‘rancang dan jalankan’ semakin ditinggalkan, menuju cara baru ekonomi “ikut serta dan produksi bersama-sama” yang dinamis.
Berikut ini tujuh model kolaborasi masal baru yang telah sukses menantang struktur bisnis tradisional, dan akan aku jabarkan di bab-bab selanjutnya:
1. Pionir Peer
2. Ideagora
3. Prosumer
4. Perpustakaan Besar Alexandria yang baru
5. Platform bagi Partisipasi
6. Pabrik Global
7. Ruang Kerja Wiki
BAB 2 – Badai Besar
Ada sebuah kasus yang melibatkan Sony-BMG, produsen elektronik terkemuka. Sony-BMG diketahui telah diam-diam memasang piranti lunak manajemen hak digital (DRM – Digital Rights Management) yang ternyata dapat melumpuhkan komputer di jutaan PC pecinta musik. Piranti siluman itu menginstal diri dengan diam-diam dan mengirim informasi pribadi tentang aktivitas pengguna ke perusahaan. Selain itu piranti lunak tsb membuat PC customer rentan terhadap serangan virus. Dalam waktu sekejap para blogger dan komunitas social media mengulas (dan memanas-manasi) hal ini sehingga dalam waktu singkat isu ini memicu kerusakan parah bagi image Sony-BMG. Inilah salah satu bukti efektifitas kegiatan blogging di era ini. Blogging adalah kegiatan dimana para pelakunya tidak memedulikan masalah HAKI. Para blogger atau webmaster kerapkali malahan memberikan e-book atau artikel gratis bagi pembacanya, agar para pembaca mempercayainya dan akhirnya menjadi temannya (atau rekan bisnisnya).
Web 2.0 atau yang disebut Web-baru merupakan pondasi bagi bentuk kolaborasi baru yang disebut Net Generation (NetGen). Bagi mereka (NetGen), web merupakan perekat baru yang menyatukan jaringan social mereka. Fenomena baru seperti MySpace, Facebook, Flickr, Technorati maupun del.icio.us bukan hanya situs jejaring, melainkan komunitas online yang dinamis sebagai tempat terbentuknya jejaring interaksi yang luas.
Web-Baru
Internet telah berubah dari sebuah jaringan website yang memungkinkan perusahaan untuk memaparkan informasi, menjadi sebuah platform komputansi yang memiliki hak sendiri, yang merupakan suatu kanvas bersama yang mengedepankan partisipasi, bukan melulu tentang menerima informasi secara pasif.
Contohnya Flickr, situs fotografi social terpopuler tempat para member memasang, berbagi dan berkomentar tentang hasil jepretan mereka. Flickr hanya menyediakan platform teknologi dasar dan hosting gratis untuk foto (layanan yang lebih canggih tersedia bagi anggota yang mendaftar). Para anggota-lah yang melakukan selebihnya. Mereka memasukkan seluruh konten (foto dan keterangannya), dan membuat system klarifikasi sendiri (dengan memberikan tag). Saat ini makin banyak anggota yang juga melisensikan foto mereka untuk penggunaan non-komersial. Hal itu membuat Flickr menjadi komunitas pecinta foto terorganisir mandiri yang sangat besar, yang berkumpul dalam sebuah platform terbuka untuk menyediakan hiburan, perangkat dan layanan bagi diri mereka sendiri.
Dari contoh itu bisa disimpulkan, bahwa perbedaan mendasar Web lama dan Web-baru. Jika Web lama meluncurkan situs jejaring, Web-baru meluncurkan komunitas yang responsive. Web lama membangun “taman berpagar”, Web-baru membangun lapangan publik.
Kedai Kopi Terbesar Di Dunia
Blog dideskripsikan sebagai sebuah kedai kopi terbesar di muka bumi. Blog memberi peluang bagi publik untuk berbicara tentang apapun yang mereka mau, pada siapapun yang mereka inginkan di dunia luar. Berkat blog, Web-baru telah beralih dari sebuah koleksi dokumen statis menjadi percakapan yang terus berlangsung. Para pengiklan telah memanfaatkannya untuk melakukan percakapan dengan customer yang tertarik, sedang kalangan perusahaan menggunakannya untuk mendengarkan apa yang publik katakan tentang produk mereka.
Dengan adanya mesin pencari blog seperti Technorati, pengguna kini bisa mendapatkan gambaran terkini tentang siapa yang mengatakan apa untuk persoalan yang mereka pedulikan atau minati. Meski blog belum dapat menyaingi media komersial, mereka telah membentuk ratusan komunitas dengan minat yang sama, tempat orang bertukar opini dan informasi tentang berbagai hal. Apalagi bila pengguna dapat memposting audio dan video ke blog mereka. Dalam hal ini YouTube, stasiun televisi web swadaya, telah mengalami booming . Ini berarti bukan hanya media cetak, kini televisi komersial, radio dan film-pun sedang dalam bahaya!
Jaringan Anda Adalah Filter Anda
Web-baru telah beralih menjadi sesuatu yang mirip “otak global” berkat kemampuannya sebagai kolaborasi masal untuk mengumpulkan pengetahuan milyaran pengguna dalam skema organisasi mandiri. Publik kini dapat melakukan penyaringan kolaboratif, antara lain dengan menggunakan sistem klasifikasi yang disebut 'tagging'. Tagging adalah aktivitas menempelkan label deskriptif atau keyword pada konten dengan memanfaatkan teknologi XML. Del.icio.us adalah jasa penanda halaman (bookmark) yang menggunakan tagging dan memungkinkan pengguna untuk mencatat seluruh hal yang ia pikirkan tentang posting blog, atau cara untuk mengingat di tengah publik. Orang-orang yang menggunakan tag sejenis memiliki minat yang sama, sehingga akhirnya mereka saling memberi insentif untuk menemukan halaman menarik yang ditandai oleh orang lain.
Bentuk filter yang lain adalah Amazon, yang memberi manfaat sistem peringkat terdistribusi yang memungkinkan customer memberikan kajian (review) atas barang (dan kajian ini dapat juga dikaji orang lain). Selain itu sistemnya yang canggih membantu mencari kemiripan pembelian diantara seluruh customer Amazon, agar dapat memberikan saran tentang barang-barang yang mungkin akan anda nikmati juga.
Layanan Publik Baru
Keberadaan piranti lunak open source Linux, server web Apache, database MySQL dan bahasa scripting PHP (disingkat LAMP) membuat upaya untuk memulai dan menjalankan usaha menjadi semakin murah. Pada Web-baru, dimana customer memiliki kewenangan (mereka-lah yang menciptakan konten), customer telah menjadi inti kehidupan dalam sebuah bisnis. Maka bagi perusahaan, membangun kepercayaan adalah satu-satunya pilihan untuk mengendalikan customer. Customer yang percaya, akan kembali lagi. Inilah yang kemudian dinamakan 'lapangan publik baru'. Hubungan bukanlah sesuatu yang dapat anda perdagangkan!
Gebrakan Budaya Kolaboratif
Di era Web-baru, dimana publik dapat menciptakan konten dan memrogram web secara kolektif, publik memegang kekuasaan yang semakin besar. Mereka makin tergantung pada diri mereka sendiri. Ini adalah kekuatan customer baru, kekuatan untuk menjadi pemasok sendiri, yang dampaknya adalah terciptanya sebuah ekonomi di kalangan mereka sendiri. Yakni ekonomi baru yang kuat, yang ditopang oleh aktivitas berbagi dan kolaborasi. Maka, para anak muda yang bersosialisasi di era teknologi digital sekarang inilah yang akan menjadi pemimpin masa depan.
Perubahan Demografi: Pertumbuhan Kolaborasi
Generasi muda yang tumbuh secara online, yang membawa etika baru tentang keterbukaan, partisipasi dan interaktivitas di tempat kerja atau komunitas disebut Net Generation (NetGen). Mereka ini yang lahir antara tahun 1997 – 1996 akan mendominasi abad ke-22. Generasi ini adalah kreator aktif dari konten media dan haus akan interaksi. Generasi ini menghargai hak individu dan hak untuk memiliki dan mengekspresikan pandangan mereka sendiri. Mereka memiliki sentimen kuat tentang kolektif sosial dan tanggung jawab publik.
Ruang Berbagi yang Baru
Modus operandi NetGen adalah networking. Mereka banyak mendominasi komunitas online besar seperti Facebook dan MySpace. Remaja sekarang menghabiskan waktu di MySpace untuk memperoleh kembali ruang privasi-nya, karena orang tua mereka mengontrol rumah, sekolah dan sebagian besar ruang aktivitas mereka. Remaja terus kehilangan akses pada ruang publik. Di MySpace mereka mengungkapkan musik, foto dan klip video ke dalam profil pribadi mereka untuk menjadi lebih menarik. Teman-teman mereka akan memberikan komentar, yang berarti saluran bagi umpan balik dan afeksi, yang mengandung suatu elemen hubungan timbal balik. Saat NetGen membangun organisasi mandiri dalam kekuatan besar online dan mampu menyediakan produk, hiburan dan jasa bagi mereka sendiri, perusahaan akan terancam.
Mengubah Dunia – Satu Peer Setiap Kali
Banyak orang tua menganggap remeh social media yang aktivitasnya hanya menambah teman atau berbagi musik. Namun, NetGen juga bisa mengubah dunia menggunakan teknologi digital, contohnya lewat TakingItGlobal. Para anggota bisa mengungkapkan tentang negara yang mereka kunjungi atau isu yang paling mereka khawatirkan. Para anggota yang memiliki minat sejenis akan berhubungan dan mungkin mengarah pada sebuah proyek baru.
NetGen Sebagai Prosumer
Etika NetGen dalam menjelajahi internet, opini orang yang mereka kenal maupun tidak dikenal akan sangat mempengaruhi keputusan untuk membeli sesuatu. Reputasi dan word of mouth telah menjadi kekuatan besar dalam ledakan pemasaran masal di Web-baru. Dalam revolusi ini, sekitar 57% remaja yang beraktivitas online adalah kreator konten, dan mereka tidak akan membiarkan hokum property intelektual menghalangi jalan mereka. Kreasi konten itu misalnya ketika para penggemar men-sinkronisasi seni animasi Jepang dengan lagu popular untuk menciptakan suatu bentuk seni yang baru, yang disebut video musik anime di Wind-up Records.
Perusahaan yang cerdas akan menemukan cara kreatif untuk melibatkan NetGen dalam pengembangan produk dan system distribusi. Ini merupakan mesin perubahan dan inovasi jangka panjang paling menarik yang pernah kita lihat di sector bisnis. Namun, bila sector bisnis ingin memanfaatkan peluang ini, proses inovasi akan perlu perombakan ulang.
Angkatan Kerja Wiki
Saat kaum muda memasuki angkatan kerja, etika NetGen adalah sebagai innovator alami. Mereka terus berubah menjadi yang terbaru, terbuka pada gagasan baru, dan cenderung mempercayai perbedaan dalam semua aspek kehidupan. NetGen akan menuntut lingkungan kerja yang kolaboratif dan setara, yang dapat membentuk keseimbangan antara kerja dan kehidupan, dan menghargai kesenangan. Bila perusahaan tidak mampu untuk memperbaharui tempat kerja, maka NetGen akan mencari peluang lain.
Ekonomi Kolaborasi
Ekonomi kolaborasi merupakan hasil gabungan dua kekuatan :
1. Perubahan struktur perusahaan dan kolaborasi dengan sumber daya eksternal untuk menciptakan nilai.
2. Munculnya ekonomi global sejati.
Hukum Coase
Menurut Ronald H. Coase, pasar ialah mekanisme terbaik untuk mempertemukan pasokan dan permintaan, membentuk harga dan mendapatkan keuntungan maksimal dari sumber daya terbatas. Dengan membagi proses manufaktur ke dalam serangkaian transaksi, negosiasi terpisah adalah tidak praktis dan akan memicu pertumbuhan biaya. Yakni biaya pencarian (sourcing), biaya negosiasi harga, dan biaya menggabungkan produk dan proses. Coase menyebutnya sebagai ‘biaya transaksi’. Dengan adanya internet, biaya transaksi merosot sangat tajam. Hukum Coase membuat perusahaan tradisional menyadari mereka akan tersingkirkan oleh sosok bisnis yang sama sekali baru, yaitu…
B-Web
B-Web adalah kelompok bisnis yang berkumpul di internet, dimana demikian banyaknya kelompok yang berbeda dapat saling bertemu sehingga biaya pencarian dapat dikatakan nihil. Namun ini tidak berarti perusahaan tidak pernah berintegrasi secara vertikal, melainkan mereka perlu menyesuaikan batasan mereka. Keputusan tentang batasan ini merupakan inti dari strategi bisnis mereka. Kemampuan apa yang perlu dimiliki dan yang perlu disingkirkan. Ika kita berkolaborasi dalam sebuah B-web, bagaimana kita dapat memilah hal yang negatif? Bagaimana kita dapat memastikan bahwa kita memperoleh jatah nilai kita?
Contoh B-web musik adalah Apple, dimana mereka dapat mempertahankan mayoritas nilainya. Apple memproduksi iPod, lalu mempekerjakan developer untuk memprogram iTunes dan menyediakan akses pada musik digital (dikerjakan oleh penerbit dan artis). Hasilnya, sebagian besar uang di B-web ini mengalir ke perusahaan rekaman, karena iPod yang seharga $300 dapat berisi lagu-lagu senilai $3.000. Maka untuk mempertahankan lebih banyak nilai, Apple mungkin akan menjadi penerbit musik juga. Saat ini saja Apple sudah menawarkan varietas musik yang hanya dapat diperoleh penggemar melalui iTunes.
Lapangan Bermain Global
Contoh kasus dalam skala global yang melibatkan negara adalah ICICI, bank yang berbasis di Mumbai. Keberhasilan ICICI adalah berkat skema swalayan, dimana customer dapat melakukan transaksi sendiri di E-Lobby dari mana saja di seluruh dunia. Selain itu juga berkat biaya tenaga kerja yang rendah di India dan server yang menggunakan piranti lunak open source.
Globalisasi bukan sekedar perubahan jarring pasokan, namun berpengaruh pula pada inovasi geografi. Dengan demikian, perusahaan kecil dan menengah pun melihat prospek cerah di tengah perekonomian global yang semakin terbuka. Kini mereka dapat membeli apapun yang diperlukan untuk menjalankan perusahaan dengan menggunakan infrastruktur bisnis global sejati. Perusahaan kecil dapat menjadi sangat besar dalam waktu sangat singkat karena kemampuan mereka mengeksploitasi kemampuan kelas dunia.