Pemenang tak pernah curang. Benarkah? Setelah membaca buku ini anda akan mengerti bahwa pemenang sejati adalah mereka yang bermoral dan berintegritas tinggi. Kebohongan atau kecurangan hanyalah milik para pecundang, begitu kira-kira pemikiran Jon M. Huntsman, yang menulis buku ini berdasarkan pengalamannya menjadi pemimpin dan CEO yang selalu menggunakan pelajaran moral yang ia pelajari sedari kecil, dalam berbisnis. Ternyata prinsip-prinsip yang ia ungkapkan itu juga berguna bagi kita di tempat kerja kita. Mari kita kupas bersama prinsip ketulusan dan kemurahan hati dari sudut pandang seorang miliarder besar...
Saat diciptakan, manusia telah mendapatkan hati nurani dari Sang Pencipta (bisa dibilang kayak beli laptop yang udah ada Operating Systemnya entah Windows atau Linux, sepaket deh!). Dan sedari kecil, dunia (orang tua, saudara, guru) telah memberikan pelajaran moral pada kita. Mengambil milik orang lain itu salah, berdusta itu dosa, janji harus dipenuhi, harus bersikap adil, bla bla bla. Namun banyak orang yang setelah semakin dewasa, lantas membuat alasan-alasan bahwa setiap orang pernah berdusta, atau kita memang harus berbuat curang agar tetap kompetitif. Huntsman menyadarkan kita bahwa orang yang tetap mempertahankan nilai luhur yang selama ini mereka pegang, akan meraih cita-cita dan mendapatkan kebahagiaan, serta menemukan tujuan yang lebih besar dalam hidup selain sekedar mengumpulkan kekayaan. Prinsip yang kita pelajari sebagai anak-anak, yaitu sederhana dan adil hendaknya tetap menjadi kompas moral kita demi kebahagiaan kita.
Apa itu kompas moral? Kesadaran moral yang kita dapat dari Tuhan serta diprogram oleh ortu, guru, dsb sedari kita kecil. Dan kompas itu akan membedakan jalan yang benar dan tidak benar sampai akhir hidup kita. Huntsman menceritakan dirinya sendiri saat masih kecil pernah mengambil eskrim di toko ketika pemilik toko tak melihat. Lalu saat akan keluar dari toko, si pemilik menegur, “Apa kamu sudah membayar Jon?”. Kapan tepatnya Huntsman kecil sadar bahwa yang ia lakukan salah? Pada saat ditegur pemilik toko? Tidak. Saat ia mengulurkan tangan untuk meraih eskrim itulah kompas moralnya sudah menunjukkan arah yang salah! Kita memilikinya sejak anak-anak, lalu mengapa kompas ini pada saat dewasa jadi ‘error’? Menurut Huntsman: rasionalisasi meredupkan kesadaran, arogansi menyamarkan batas, dan keputusasaan mengalahkan naluri. [George Washington: “Berusahalah untuk mempertahankan percikan kecil dari api abadi yang dinamai kesadaran dalam dada anda.”]
Masih menurut Huntsman, aturan yang kita hormati atau yang tidak kita pedulikan akan menentukan karakter pribadi kita. Karaketer ditentukan oleh keberanian dan integritas. Reputasi adalah bagaimana orang memandang anda, sedang karakter adalah bagaimana anda bertindak saat tak seorang pun melihat. Saat negosiasi misalnya, Huntsman menekankan pada kita untuk selalu melakukannya dengan prinsip. Entah itu bernilai $1 ataupun $1 milyar. Namun persaingan kadang menjauhkan kita dari prinsip itu. Persaingan merupakan bagian tak terpisahkan dari bisnis, namun kecurangan dan kebohongan pada tahap itu akan melahirkan kegagalan. Para pemenang sejati selalu memegang aturan dengan menerapkan talenta, kerja keras dan kejujuran dalam negosiasi bisnis. Dan hal itu akan memastikan mereka untuk memperoleh bisnis-bisnis selanjutnya dari relasi tsb.
Pemenang adalah sosok yang patut menjadi teladan. Salah satu ciri pemimpin teladan adalah, saat anak buah anda melakukan kesalahan, buatlah ia tetap mempertahankan keyakinan dirinya serta berkomitmen untuk melakukannya dengan lebih baik. Ingat! Kepemimpinan tidak berarti dominasi atas orang lain, melainkan gabungan antara karakteristik yang menimbulkan rasa hormat, sukses dan kelanjutan yang terus-menerus. Pemimpin haruslah mengetahui semua fakta, memiliki pengalaman, menunjukkan kasih sayang serta perhatian, berani mengambil resiko (yang telah diperhitungkan tentu saja!), dan memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi, kesederhanaan, murni-energetik-terikat, serta siap untuk bertahan saat nilai-nilai moral mereka ditantang!
Selain itu, pilihan atas orang-orang yang mengelilinginya, turut mempengaruhi keberhasilan Huntsman. Pilihlah rekan/partner yang sejalan dengan standar moral anda. Karena ketika ada seorang saja staf yang suka memotong jalur atau tidak jujur, organisasi tsb akan membayar harga dari sikap tak jujur itu. Untuk mendapatkan rekan yang bijaksana memang sulit, karena dibutuhkan keberanian untuk berpijak pada kebenaran, saat mayoritas berada di sisi yang berlawanan. Keberanian itu bukanlah pemahaman tentang benar dan salah, namun kekuatan untuk memilih jalur yang benar.
Balas dendam adalah salah satu yang harus dihindari oleh pemenang. Saat anda dicurangi, difitnah atau dikalahkan, balas dendam adalah keinginan pertama yang biasanya timbul. Jangan lakukan itu! Letakkan semua kegagalan, ejekan pesaing, uang yang hilang, atau penyakit anda di belakang! Terimalah apa adanya, dan terus maju, itu kuncinya. Tahukah anda bahwa balas dendam yang terbaik adalah dengan kesuksesan anda? Jika pesaing telah melukai anda, salurkan segenap energi anda untuk mendapat porsi pasar lebih besar, dan membuat perusahaan anda untung lebih banyak. Melakukan sesuatu secara lebih baik adalah jawaban yang sehat terhadap semua hal! Jika anda gusar, salurkan kemarahan pada seseorang yang anda percaya. Tapi setelah itu teruskan hidup tanpa menyimpan kekesalan, karena kepahitan akan merusak semua yang indah dalam hidup anda.
Saat kecil kita diajari untuk selalu berbuat baik, sayangnya sering tidak diterapkan pada saat dewasa. Karakter murah hati memang berasal dari gen, namun bisa dilatih. Manusia selalu butuh dihargai, dipercayai dan dihormati dalam segala aspek kehidupan mereka. Seorang pemenang akan memperlakukan semua pesaing, konsumen, karyawan dan teman mereka dengan kebaikan dan kemurahan hati yang sama dengan yang yang diinginkannya dari orang lain. Hubungan antar personal merupakan inti dari keberhasilan bisnis. Oleh karena itu, kita hendaknya selalu mencari waktu untuk bertemu dengan bawahan, konsumen, relasi untuk mengucapkan terima kasih dan mengakui kontribusi mereka. Simaklah 2 bait yang dipetik dari puisi John Donne yang berjudul ‘No Man Is An Island’ ini...
Saat diciptakan, manusia telah mendapatkan hati nurani dari Sang Pencipta (bisa dibilang kayak beli laptop yang udah ada Operating Systemnya entah Windows atau Linux, sepaket deh!). Dan sedari kecil, dunia (orang tua, saudara, guru) telah memberikan pelajaran moral pada kita. Mengambil milik orang lain itu salah, berdusta itu dosa, janji harus dipenuhi, harus bersikap adil, bla bla bla. Namun banyak orang yang setelah semakin dewasa, lantas membuat alasan-alasan bahwa setiap orang pernah berdusta, atau kita memang harus berbuat curang agar tetap kompetitif. Huntsman menyadarkan kita bahwa orang yang tetap mempertahankan nilai luhur yang selama ini mereka pegang, akan meraih cita-cita dan mendapatkan kebahagiaan, serta menemukan tujuan yang lebih besar dalam hidup selain sekedar mengumpulkan kekayaan. Prinsip yang kita pelajari sebagai anak-anak, yaitu sederhana dan adil hendaknya tetap menjadi kompas moral kita demi kebahagiaan kita.
Apa itu kompas moral? Kesadaran moral yang kita dapat dari Tuhan serta diprogram oleh ortu, guru, dsb sedari kita kecil. Dan kompas itu akan membedakan jalan yang benar dan tidak benar sampai akhir hidup kita. Huntsman menceritakan dirinya sendiri saat masih kecil pernah mengambil eskrim di toko ketika pemilik toko tak melihat. Lalu saat akan keluar dari toko, si pemilik menegur, “Apa kamu sudah membayar Jon?”. Kapan tepatnya Huntsman kecil sadar bahwa yang ia lakukan salah? Pada saat ditegur pemilik toko? Tidak. Saat ia mengulurkan tangan untuk meraih eskrim itulah kompas moralnya sudah menunjukkan arah yang salah! Kita memilikinya sejak anak-anak, lalu mengapa kompas ini pada saat dewasa jadi ‘error’? Menurut Huntsman: rasionalisasi meredupkan kesadaran, arogansi menyamarkan batas, dan keputusasaan mengalahkan naluri. [George Washington: “Berusahalah untuk mempertahankan percikan kecil dari api abadi yang dinamai kesadaran dalam dada anda.”]
Masih menurut Huntsman, aturan yang kita hormati atau yang tidak kita pedulikan akan menentukan karakter pribadi kita. Karaketer ditentukan oleh keberanian dan integritas. Reputasi adalah bagaimana orang memandang anda, sedang karakter adalah bagaimana anda bertindak saat tak seorang pun melihat. Saat negosiasi misalnya, Huntsman menekankan pada kita untuk selalu melakukannya dengan prinsip. Entah itu bernilai $1 ataupun $1 milyar. Namun persaingan kadang menjauhkan kita dari prinsip itu. Persaingan merupakan bagian tak terpisahkan dari bisnis, namun kecurangan dan kebohongan pada tahap itu akan melahirkan kegagalan. Para pemenang sejati selalu memegang aturan dengan menerapkan talenta, kerja keras dan kejujuran dalam negosiasi bisnis. Dan hal itu akan memastikan mereka untuk memperoleh bisnis-bisnis selanjutnya dari relasi tsb.
Pemenang adalah sosok yang patut menjadi teladan. Salah satu ciri pemimpin teladan adalah, saat anak buah anda melakukan kesalahan, buatlah ia tetap mempertahankan keyakinan dirinya serta berkomitmen untuk melakukannya dengan lebih baik. Ingat! Kepemimpinan tidak berarti dominasi atas orang lain, melainkan gabungan antara karakteristik yang menimbulkan rasa hormat, sukses dan kelanjutan yang terus-menerus. Pemimpin haruslah mengetahui semua fakta, memiliki pengalaman, menunjukkan kasih sayang serta perhatian, berani mengambil resiko (yang telah diperhitungkan tentu saja!), dan memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi, kesederhanaan, murni-energetik-terikat, serta siap untuk bertahan saat nilai-nilai moral mereka ditantang!
Selain itu, pilihan atas orang-orang yang mengelilinginya, turut mempengaruhi keberhasilan Huntsman. Pilihlah rekan/partner yang sejalan dengan standar moral anda. Karena ketika ada seorang saja staf yang suka memotong jalur atau tidak jujur, organisasi tsb akan membayar harga dari sikap tak jujur itu. Untuk mendapatkan rekan yang bijaksana memang sulit, karena dibutuhkan keberanian untuk berpijak pada kebenaran, saat mayoritas berada di sisi yang berlawanan. Keberanian itu bukanlah pemahaman tentang benar dan salah, namun kekuatan untuk memilih jalur yang benar.
Balas dendam adalah salah satu yang harus dihindari oleh pemenang. Saat anda dicurangi, difitnah atau dikalahkan, balas dendam adalah keinginan pertama yang biasanya timbul. Jangan lakukan itu! Letakkan semua kegagalan, ejekan pesaing, uang yang hilang, atau penyakit anda di belakang! Terimalah apa adanya, dan terus maju, itu kuncinya. Tahukah anda bahwa balas dendam yang terbaik adalah dengan kesuksesan anda? Jika pesaing telah melukai anda, salurkan segenap energi anda untuk mendapat porsi pasar lebih besar, dan membuat perusahaan anda untung lebih banyak. Melakukan sesuatu secara lebih baik adalah jawaban yang sehat terhadap semua hal! Jika anda gusar, salurkan kemarahan pada seseorang yang anda percaya. Tapi setelah itu teruskan hidup tanpa menyimpan kekesalan, karena kepahitan akan merusak semua yang indah dalam hidup anda.
Saat kecil kita diajari untuk selalu berbuat baik, sayangnya sering tidak diterapkan pada saat dewasa. Karakter murah hati memang berasal dari gen, namun bisa dilatih. Manusia selalu butuh dihargai, dipercayai dan dihormati dalam segala aspek kehidupan mereka. Seorang pemenang akan memperlakukan semua pesaing, konsumen, karyawan dan teman mereka dengan kebaikan dan kemurahan hati yang sama dengan yang yang diinginkannya dari orang lain. Hubungan antar personal merupakan inti dari keberhasilan bisnis. Oleh karena itu, kita hendaknya selalu mencari waktu untuk bertemu dengan bawahan, konsumen, relasi untuk mengucapkan terima kasih dan mengakui kontribusi mereka. Simaklah 2 bait yang dipetik dari puisi John Donne yang berjudul ‘No Man Is An Island’ ini...
Tak seorang pun bisa hidup sendiri
Tak seorang pun berdiri sendiri
Kebahagiaan setiap manusia adalah kebahagiaanku juga
Kesedihan setiap manusia adalah kesedihanku juga
Kita saling memerlukan
Sehingga akan aku pertahankan
Setiap orang sebagai saudaraku
Setiap orang sebagai temanku
Bayangkan betapa indahnya dunia tempat kita pijak ini apabila setiap orang melakukannya!
Aku setuju dengan pendapat Huntsman, bahwa kepedulian terhadap sesama harus menjadi bahan utama dalam resep setiap orang untuk pencapaian materi [hal. 159]. Pemberian kita tidak selalu harus dalam bentuk uang, waktu (dalam banyak hal) lebih berharga daripada uang. Meluangkan waktu, menyediakan diri untuk membantu atau sekedar mendengarkan, serta membagi keahlian sama berharganya dengan uang.
Akhirnya, pelajaran moral yang kita terima waktu kecil dahulu masih relevan sampai kapanpun, dalam situasi apapun. Yang terpenting adalah, maukah kita untuk memegang prinsip moral yang benar saat dihadapkan pada dua pilihan: moral atau uang? Marilah kita mengasah kembali moral kita, karena kita telah sadar bahwa pemenang sejati adalah mereka yang selalu berpegang pada kebenaran, meski jalan itu sulit dan kadang bahkan membuat kita rugi. Namun, aku pribadi percaya, bahwa selama kita berbisnis dan bekerja dengan baik, Tuhan tak pernah menutup mataNya terhadap kita! Setuju?
Judul : Winners Never Cheat
Pengarang : Jon M. Huntsman
Penerbit : BIP, 2006
Halaman : 191
Harga : Rp 10.000 (obral saat book fair)
Aku setuju dengan pendapat Huntsman, bahwa kepedulian terhadap sesama harus menjadi bahan utama dalam resep setiap orang untuk pencapaian materi [hal. 159]. Pemberian kita tidak selalu harus dalam bentuk uang, waktu (dalam banyak hal) lebih berharga daripada uang. Meluangkan waktu, menyediakan diri untuk membantu atau sekedar mendengarkan, serta membagi keahlian sama berharganya dengan uang.
Akhirnya, pelajaran moral yang kita terima waktu kecil dahulu masih relevan sampai kapanpun, dalam situasi apapun. Yang terpenting adalah, maukah kita untuk memegang prinsip moral yang benar saat dihadapkan pada dua pilihan: moral atau uang? Marilah kita mengasah kembali moral kita, karena kita telah sadar bahwa pemenang sejati adalah mereka yang selalu berpegang pada kebenaran, meski jalan itu sulit dan kadang bahkan membuat kita rugi. Namun, aku pribadi percaya, bahwa selama kita berbisnis dan bekerja dengan baik, Tuhan tak pernah menutup mataNya terhadap kita! Setuju?
Judul : Winners Never Cheat
Pengarang : Jon M. Huntsman
Penerbit : BIP, 2006
Halaman : 191
Harga : Rp 10.000 (obral saat book fair)
Duh mbak, tulisannya kena banget ama gosiip bloger hari ini. Semoga "Bapak" mebaca tulisan ini. Owh, mbak Fanda dah tau yah siapa NN? saya gi nyari2 komen beliau di blog mbak, Ella bilang ada di sini. Bentar yah mbak, saya ubek2 dulu blog mbak fanda hehehe... nanti saya datang lagi kalau dah ketemu.
ReplyDeleteMbak, saya dah nemu komen dari Pak NN duh.. ko bapak sekarang githu yah ngomongnya? tadi malem, saya nongkrong di sana...
ReplyDeleteTernyata, mbak Fanda dah lama jadi temannya Pak NN. Kita doakn yang terbaik untuk pak NN. Semoga Allah selalu memberikan kelapangan hati dan keluasan fikiran untuknya. Insya Allah...
wew bner bangget mba... pemenang yang sejati tau kalo kecurangan gak bakal membuatnya puas dengan kemenangan yang ia peroleh... dahsyaaaaaat... kali ini saya akan mencoba agar tdk berbuat curang lg...wkwkwkeeeeek tengkyu ilhamnya...
ReplyDeletebukunya kayaknya bagus nih, apalagi lagi diobral.hehehe
ReplyDeletembak fanda kena sama si NN juga ya?
ckckck
murah banget harganya 10 ribu
ReplyDeleteSiip, saya setuju The Winners never cheat. Buku yang bagus dari Huntsman dan sangat layak dibagikan idenya disini mbak Fanda.
ReplyDeletembak fanda udah aku vote, semoga menang ya !!!
ReplyDeleteWow ...reviewnya sangat komprehensif .... thanks ...segera meluncur mencari bukunya.
ReplyDeletejadi pengen beli bukunya...
ReplyDeletereview yang menarik mbak,... sekarang banyak yang berbuat curang untuk jadi pemenang.
ReplyDeleteWah ,... yang koment udah dimanjain tanpa verifikasi nih,.. makasih yah mbak.
ReplyDeletebtw,... untuk postingan Shinta,.moga solusi yang saya kirimkan berhasil.
Mbak, coba aku titip buku ini pas Mbak beli, mumpung obral ;p
ReplyDeleteBukunya bagus, masuk daftar beli, tapi, kapan yak belinya hehehe
cuma mau berkunjung!!
ReplyDeleteBuku yang benar-benar bagus dan memberi banyak inspirasi... thanks ulasannya mbak... salam persahabatan...
ReplyDeleteWoooow keren mbak reviewnya....murah lagi buku nya...siiiip
ReplyDeletewew...suer, aku orang yang amat sangat jarang beli buku pengembangan diri dan motivasi, coz penjabarannya membosankan. Btw klo buku ini gimana mbak??
ReplyDeleteMbak bagus bener reviewnya. Jadi pengen beli buku itu deh mbak. Makasih udah sharing informasi yg sangat bermanfaat ya mbak.
ReplyDeletefanda paling d best lah klw ripiu buku . jadi pengen baca selengkapnya...
ReplyDeleteshalom,
Semasa masih kecil kita melihat secara hitam dan putih, semakin besar ... makin luas pula daerah abu-abu yang butuh banyak pertimbangan
ReplyDeletewah pada kena sensasi nn neh
ReplyDeletelha kok aku malah ngomentarin komentar
pemenang yg melakukan kecurangan bukanlah pemenang
tetapi penipu
mmm, sekarang menghalalkan segaa cara udah jadi kebiasaan kali ya mba ...
ReplyDeletemanusia ngga bisa hidup sendiri,selalu memerlukan lingkungannya
ReplyDeletewakh bukunya kayaknya bakalan bagus untuk di baca....wakh aku mau nyari di gramed besok akh
ReplyDeleteSaya bungan penggemar buku. Tetapi baca review-mu yang lengkap abis, jadi pengin beli juga neh
ReplyDeletebuku yg bgs
ReplyDeletemencerahkan
jadi inget The Truly winner. itu judul cerpenku yg blm lama ini dimuat di majalah. isinya ttg seorang anak perempuan yg nyaris menjadi plagiat. tapi akhirnya ia bisa mengalahkan bisikan setan utk bertindak curang. saat ia berhasil mengalahkan bisikan si jahat itulah dia menjadi pemenang yg sesungguhnya.
ReplyDeletesetuju Mbak...
ReplyDeletebaik atau buruk hasil kerja kita, kalau kita kerjakan dengan benar dan jujur akan memberikan kepuasan.