Mengapa Angels Fall menjadi judul buku ini? Dari awal aku membaca hingga akhir, aku masih tak menemukan titik terang jawabannya. Namun, mari kita telusuri kembali kisah karya Nora Roberts ini, yang pernah memenangi Quill Award untuk Book of The Year 2007. Dan mungkin akhirnya kita bisa menebak, mengapa Angels Fall…
Angel’s Fist (bukan Angels Fall) adalah sebuah kota kecil nan tenang yang terletak di daerah pegunungan Grand Teton di Wyoming, USA. Anda bisa mencari kota itu di peta sampai 100x, tapi anda pasti takkan menemukannya, karena kota itu memang rekaan Nora Roberts belaka. Meski begitu, penggambaran Nora tentang keindahan kota beserta pegunungannya begitu detail dan memikat. Menurutku, itulah daya magnet buku ini yang sanggup mencengkeram minatku membacanya. Itu dan masakan-masakannya. Tak ada hubungannya ya? Tunggu sampai anda memahami kisahnya…
Seorang gadis memasuki kota Angel’s Fist dengan mobilnya. Tanpa rencana, begitu saja. Tertarik dengan pemandangan dan ketenangan kota itu, dan terutama karena mobilnya tiba-tiba menolak meneruskan perjalanan, ia akhirnya singgah di sana. Sebuah rumah makan menarik perhatiannya. Tentu saja, karena dulu ia adalah seorang chef berbakat dengan karir cemerlang. Itu dulu. Karena kenyataannya ia sekarang berkendara tanpa tujuan dan takut untuk tinggal di suatu tempat terlalu lama. Sesuatu sepertinya membuatnya takut…
Reece, nama gadis itu, tiba-tiba saja memiliki pekerjaan baru sebagai tukang masak di Joanie’s. Meski tertutup dan pendiam, ia jadi mengenal penduduk yang, seperti biasa terjadi di kota kecil, senang bergosip. Karena masakannya memang enak, Joanie pun berbaik hati menyewakan apartemen di atas rumah makan untuk Reece. Sementara kisah bergulir, perlahan-lahan Nora Roberts membangun karakter tokoh-tokohnya, sambil menebarkan masakan-masakan nikmat yang membuat pembacanya ngiler! Tak butuh waktu lama, anda akan mudah menebak bahwa yang menjadi tokoh utama adalah Reece dan penulis fiksi bernama Brody. Reece wanita yang rapuh dan paranoid, pernah menjadi saksi kejahatan yang merenggut nyawa 12 temannya, menyisakan dirinya sendiri selamat secara fisik namun sempat mengalami halusinasi dan masuk RS jiwa. Ia berada di Angel’s Fist untuk menata hidupnya kembali. Dan kini ia bahkan menemukan seorang pria yang menarik.
Suatu kali Reece sedang melakukan pendakian di salah satu tebing yang ada di sekitar Angel’s Fist. Ketika sedang meneropong burung-burung, tiba-tiba sebuah adegan memenuhi lensa teropongnya. Adegan perkelahian seorang pria dan wanita yang berbuntut pembunuhan! Si pria membunuh teman wanitanya. Adegan itu berlokasi amat jauh di kerimbunan hutan di seberang lembah. Ditemani Brody, Reece pun melaporkan kejadian itu pada sheriff setempat. Seperti biasa, gossip langsung menyebar dengan cepat. Dari awal nampak bahwa warga, termasuk sheriff tak mempercayai kesaksian Reece karena di lokasi kejadian tak ditemukan jejak sedikitpun. Tak ada juga kasus orang hilang atau lainnya. Pendek kata, di kolam kehidupan Angel’s Fist, tak tampak riak di permukaan air yang tenang yang menandakan ada batu yang dilemparkan ke sana.
Tak lama setelah pembunuhan itu, terjadi hal-hal aneh dalam keseharian Reece. Peta yang tiba-tiba tercorat-coret spidol, penggorengan yang tiba-tiba berpindah ke gudang, cucian yang tiba-tiba berpindah tempat. Hal-hal kecil yang sering kita alami, yang biasa kita sebut pikun. Ditambah kenyataan bahwa Reece pernah mengalami kejadian traumatis yang membuat mentalnya tak stabil, membuat orang-orang berpikir semua itu hanya bayangan atau halusinasi Reece, sama sepert pembunuhan yang ia saksikan.
Untungnya Brody tak terpengaruh. Ia percaya pada Reece, dan mereka mulai berpikir bahwa tampaknya ada seseorang yang ingin membuat Reece menyadari kegilaannya, sekaligus mematahkan kesaksiannya tentang pembunuhan itu. Kalau begitu….pembunuh itu pasti ada di Angel’s Fist. Sang pembunuh yang bisa keluar-masuk apartemen Reece dan mengetahui kesehariannya. Seseorang yang mereka kenal. Lalu siapa? Si dokter, si pemilik toko, si sheriff, si playboy putra bos Reece, si pelayan rumah makan? Reece dan Brody tak memiliki waktu banyak untuk mengungkapkan kebenaran, karena makin lama si pembunuh makin nekat…
Untuk digolongkan sebagai kisah misteri rasanya kisah ini kurang “greget”. Aku sudah dapat menebak pelakunya bahkan pada awal-awal penyelidikan. Cukup dengan memperhatikan sikap atau pembicaraan orang yang tak sesuai kapasitasnya, atau yang sebenarnya tak perlu. Lagipula, seharusnya penulis memberikan kesimpulan di akhir bagaimana si pembunuh menghilangkan jejaknya. Meski kita sendiri sudah bisa menebak, tapi rasanya ada yang kurang. Untuk dibilang thriller, lebih tidak pas lagi karena si pembunuh baru “tampak mengancam” di bagian akhir kisah. Karena Nora Roberts spesialis kisah romantis, mungkin buku ini lebih tepat digolongkan sebagai romance? Hmm..mungkin saja, tapi menurutku kisah percintaan Reece dan Brody juga terlalu lancar dan tak ada konflik sama sekali.
Jadi?
Menurutku, ada tiga kekuatan buku ini. Pertama penggalian karakter Reece yang rapuh dan paranoid. Namun ada juga bagian yang tak perlu, yaitu cerita tentang Joanie dan sejarah hidupnya. Mengapa bagian ini perlu disisipkan? Apakah untuk membangun kecurigaan pada sosok si pembunuh? Jelas tidak, karena pembunuhnya jelas-jelas pria. Kekuatan kedua buku ini adalah keindahan pemandangan yang telah berhasil menggiring imajinasiku ke sebuah kota kecil di dalerah pegunungan. Setelah browsing di internet, aku menemukan sebuah landscape pemandangan di pegunungan Grand Teton:
Kekuatan ketiga buku ini adalah pada masakan-masakannya. Karena Reece adalah chef, di seluruh kisah anda akan menemukan deskripsi tentang makanan dan masakan yang (aku bayangkan) lezat dan menggugah selera. Bahkan kadang diselipkan juga proses memasaknya. Pokoknya, bagi anda yang hobi masak, buku ini lumayan menghibur. Jadi…3 kekuatan = 3 bintang.
Kembali lagi…mengapa Angels Fall? Aku tetap tak mengerti. Kalau “angel” mengarah pada sosok Reece, jelas bahwa alih-alih “fall”, ia justru sukses bangkit dari keterpurukan traumanya, dan siap memulai hidup yang baru. Mungkin saja Angels Fall itu mengacu pada air terjun (waterfall) yang banyak terdapat di pegunungan? Aku menemukan sebuah foto air terjun yang sedang membeku saat musim salju di pegunungan Teton, yang menurut pemilik foto namanya Angels Fall. Amazing ya?
Tapi..tetap saja..tak ada hubungannya kan dengan kisah di buku ini? Lalu mengapa Angels Fall? Yah…terserah interpretasi anda sendiri, dan mungkin hanya Nora Roberts saja yang tahu. Bagiku pribadi, buku ini tetap bisa aku nikmati, meski aku takkan repot-repot memberinya sebuah award apapun, karena masih banyak buku yang jauh lebih baik daripadanya.
Judul: Angels Fall
Penulis: Nora Roberts
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Mei 2008
Tebal: 651 hlm
mungkin waktu nulis buku itu dia liat malekat jatoh :D
ReplyDeleteinterpretasi saya: Angel itu kan sosok yang tangguh, bekerja berdasarkan perintah dan tentu tidak memiliki sisi - sisi manusiawi. sedangkan si Reece ini terlalu rapuh (menurut review mbak fanda, karena saya belum pernah baca bukunya) dan membiarkan segala sesuatu di luar dirinya mempengaruhi kehidupan dia. kayaknya gitu deh.
ReplyDeletepengen baca :)
ReplyDelete