Judul di atas milik sebuah novel Mary Higgins Clark yang judul aslinya: Daddy’s Little Girl. Seperti biasa Mary mengusung tema pembunuhan dalam bukunya. Kali ini korbannya adalah seorang gadis bernama Andrea. Andrea gadis yang centil, dan pria yang dicintainya adalah Rob, putra sebuah keluarga kaya. Sedangkan Paulie adalah cowok pendiam yang diam-diam naksir Andrea.
Ellie sama sekali berbeda dari Andrea, meski mereka berdua saudara kandung. Kalau Andrea selalu menjadi perhatian orang, Ellie cenderung pendiam dan tak banyak omong. Karena itulah Andrea mempercayakan sebagian besar rahasianya yang tak boleh dibagikan, terutama ke ayahnya yang seorang polisi dan tak merestui hubungannya dengan Rob. Rahasia itu dari yang kecil berupa kalung pemberian Rob yang berliontin hati bertatahkan batu biru dan bergravir dua huruf A dan R, hingga rahasia yang besar yaitu bahwa Andrea bersama teman-temannya sering bersembunyi di garasi rumah nenek Rob untuk merokok.
Selama ini Ellie memegang erat rahasia itu. Selama ini Andrea aman dari teguran dan amarah ayahnya, namun tidak dari seseorang yang hendak mengambil nyawanya!
Malam itu Andrea pergi ke rumah Joan sahabatnya untuk belajar bersama, dan tak pernah kembali ke rumah lagi. Ellie tahu di mana Andrea mungkin berada, maka ia masuk ke garasi itu, lalu menemukan mayat Andrea di sana!
Ada dua hal yang terus diingat Ellie tentang pembunuhan itu hingga ia beranjak dewasa, yaitu bahwa ia sempat memegang liontin kalung kesayangan Andrea, dan desah napas seseorang yang sempat ia dengar dalam kegelapan sebelum ia bagaikan terbang ke luar dan menjerit-jerit histeris hingga tiba di rumahnya. Hanya, karena saat itu ia masih seorang gadis kecil berusia 10 tahun, tak ada yang mempercayainya tentang liontin itu waktu ia menjadi saksi di persidangan.
Namun demikian, kesaksian Ellie sudah cukup untuk menjebloskan satu-satunya tersangka pembunuhan Andrea itu ke penjara: Rob. Ellie bersaksi bahwa Andrea telah berjanji untuk pergi ke pesta dansa bersama Paulie karena takut Paulie membocorkan rahasia tempat persembunyian Andrea kepada ayahnya. Rob sangat marah, dan malam ketika Andrea dibunuh itu, Andrea menemuinya untuk membicarakan hal itu. Tak heran bukan jika Rob langsung dijadikan terdakwa? Apalagi pada baju Rob ditemukan bekas darah meski Rob cepat-cepat mencucinya.
Setelah menjalani hukuman selama 22 tahun, tersiar kabar bahwa Rob akan dibebaskan secara bersyarat. Maka Ellie yang telah berkarir sebagai wartawan investigasi akhirnya kembali pulang ke kampung halamannya untuk menghentikan rencana itu.
Serangkaian usaha dilancarkannya untuk mengungkap apa yang sesungguhnya terjadi pada malam naas itu. Apalagi setelah keluarga Rob mengungkapkan kemungkinan Paulie sebagai si pembunuh dan Rob adalah korban salah tangkap. Entah mengapa Ellie begitu yakin bahwa Rob adalah pembunuhnya, meski banyak teman dan penduduk kota itu tidak yakin.
Akhirnya satu-persatu hal yang telah tertutup sekian lamanya kembali muncul ke permukaan, semuanya itu berkat kegigihan dan keberanian Ellie. Ia bahkan tak peduli ketika beberapa kali menerima ancaman serta kebakaran yang nyaris mencabut nyawanya.
Untung bagi Ellie, ia memiliki ayah yang masih mencintainya, meski kenyataannya sang ayah meninggalkan ia dan ibunya setelah peristiwa Andrea.
Ide cerita ini memang bagus, meski seru di awal dan tegang di akhir cerita namun agak sepi di pertengahan. Namun demikian, keseluruhan kisahnya menarik. Meskipun tersangka utamanya sudah terungkap, namun misteri yang menyelimuti kasus itulah yang membuat kisah ini cukup terjaga ritmenya.
Judul: Putri Kesayangan Ayah
Pengarang: Mary Higgins Clark
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 439
Harga: 40.500,-
Ellie sama sekali berbeda dari Andrea, meski mereka berdua saudara kandung. Kalau Andrea selalu menjadi perhatian orang, Ellie cenderung pendiam dan tak banyak omong. Karena itulah Andrea mempercayakan sebagian besar rahasianya yang tak boleh dibagikan, terutama ke ayahnya yang seorang polisi dan tak merestui hubungannya dengan Rob. Rahasia itu dari yang kecil berupa kalung pemberian Rob yang berliontin hati bertatahkan batu biru dan bergravir dua huruf A dan R, hingga rahasia yang besar yaitu bahwa Andrea bersama teman-temannya sering bersembunyi di garasi rumah nenek Rob untuk merokok.
Selama ini Ellie memegang erat rahasia itu. Selama ini Andrea aman dari teguran dan amarah ayahnya, namun tidak dari seseorang yang hendak mengambil nyawanya!
Malam itu Andrea pergi ke rumah Joan sahabatnya untuk belajar bersama, dan tak pernah kembali ke rumah lagi. Ellie tahu di mana Andrea mungkin berada, maka ia masuk ke garasi itu, lalu menemukan mayat Andrea di sana!
Ada dua hal yang terus diingat Ellie tentang pembunuhan itu hingga ia beranjak dewasa, yaitu bahwa ia sempat memegang liontin kalung kesayangan Andrea, dan desah napas seseorang yang sempat ia dengar dalam kegelapan sebelum ia bagaikan terbang ke luar dan menjerit-jerit histeris hingga tiba di rumahnya. Hanya, karena saat itu ia masih seorang gadis kecil berusia 10 tahun, tak ada yang mempercayainya tentang liontin itu waktu ia menjadi saksi di persidangan.
Namun demikian, kesaksian Ellie sudah cukup untuk menjebloskan satu-satunya tersangka pembunuhan Andrea itu ke penjara: Rob. Ellie bersaksi bahwa Andrea telah berjanji untuk pergi ke pesta dansa bersama Paulie karena takut Paulie membocorkan rahasia tempat persembunyian Andrea kepada ayahnya. Rob sangat marah, dan malam ketika Andrea dibunuh itu, Andrea menemuinya untuk membicarakan hal itu. Tak heran bukan jika Rob langsung dijadikan terdakwa? Apalagi pada baju Rob ditemukan bekas darah meski Rob cepat-cepat mencucinya.
Setelah menjalani hukuman selama 22 tahun, tersiar kabar bahwa Rob akan dibebaskan secara bersyarat. Maka Ellie yang telah berkarir sebagai wartawan investigasi akhirnya kembali pulang ke kampung halamannya untuk menghentikan rencana itu.
Serangkaian usaha dilancarkannya untuk mengungkap apa yang sesungguhnya terjadi pada malam naas itu. Apalagi setelah keluarga Rob mengungkapkan kemungkinan Paulie sebagai si pembunuh dan Rob adalah korban salah tangkap. Entah mengapa Ellie begitu yakin bahwa Rob adalah pembunuhnya, meski banyak teman dan penduduk kota itu tidak yakin.
Akhirnya satu-persatu hal yang telah tertutup sekian lamanya kembali muncul ke permukaan, semuanya itu berkat kegigihan dan keberanian Ellie. Ia bahkan tak peduli ketika beberapa kali menerima ancaman serta kebakaran yang nyaris mencabut nyawanya.
Untung bagi Ellie, ia memiliki ayah yang masih mencintainya, meski kenyataannya sang ayah meninggalkan ia dan ibunya setelah peristiwa Andrea.
Ide cerita ini memang bagus, meski seru di awal dan tegang di akhir cerita namun agak sepi di pertengahan. Namun demikian, keseluruhan kisahnya menarik. Meskipun tersangka utamanya sudah terungkap, namun misteri yang menyelimuti kasus itulah yang membuat kisah ini cukup terjaga ritmenya.
Judul: Putri Kesayangan Ayah
Pengarang: Mary Higgins Clark
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 439
Harga: 40.500,-
penasaran!
ReplyDeletesiapa sih pembunuhnya?
Aduhh.. saya tidak suka thriller.. Karena membaca seharusnya.. adalah kegiatan yang menenangkan sukma dan membuat menyejukkan hati.
ReplyDeleteTapi, reviewnya bagus Mbak Fanda, jadi tidak penasaran isi buku baru.. hehehehe..
(maaf) izin mengamankan KETIGA dulu. Boleh kan?!
ReplyDeleteJadi ikutan penasaran...
as usual ...
ReplyDeleteRepew yang selalu membuat penasaran.
Pengen baca kisah lengkapnya akh...
hmm..jadi inget diriku. soalnya, anak papi nih. hehehe...
ReplyDeleteSudah lama gak baca-baca novel kayak begini. Jadi mauuu ...
ReplyDeletePutri Kesayangan Ayah, hm....jadi pengen baca karya Marry Higgins C;ark ini mbak. Kalau udah mereview buku, mbak Fandan memang jagonya deh. Bikin orang penasaran pengen baca bukunya langsung.
ReplyDeleteUlasannya mantap mbak,..
ReplyDeletesampai nggak teras udah abis.....
penasaran aku...
Cari bukunya deh.......
membaca ulasannya sepertinya ini buku dengan cerita menarik mbak... cuma kok dari judulnya nggak mengesankan kalau ini cerita pembunuhan...
ReplyDeleteresensinya bikin penasaran :)
ReplyDeleteMenurut kamu, Agatha Christie dan Mary Higgins Clark lebih bagus mana kalo nulis?
ReplyDeletepenasaran beli aja deh langsung ke gramedia kali yah
ReplyDeletepnasaran n pasti tegang banget yah baca ni buku. ntar cari ah di persewaan (mahal kalo beli)
ReplyDeletejadi pembunuhnya siapa dong?? Rob ato Paullie?? aduuhh.. jadi penasaran!!
ReplyDeletepengin baca buku ini jadinya...hehe ngga tau udah kujungan yg keberapa nih mbak.. kayaknya kedua
ReplyDeletembak..maaf, kenapa tulisan yang rata kanan ga kelihatan?
ReplyDelete@Isti: tulisannya baik2 aja tuh. Mungkin koneksi inet di tempat kamu lg terganggu shg downloadnya ga sempurna
ReplyDeleteMbak.., ceritanya menarik banget. Reviewnya juga mantap. Jadi penasaran pengen baca sendiri. Pengen tahu endingnya..
ReplyDeleteKalau di tengahnya sepi, membosankan nggak Mbak Fanda?
ReplyDeleteJarang baca buku yang 'berbau' misteri gini sih.. :D
@Grace Receiver: Aku masih tetap lbh suka Agatha Christie.
ReplyDelete@Ethie: Tetap seru kok dibaca.
nice info.. makasih ya...
ReplyDelete