Tuesday, January 3, 2012

Sweetly

'Dua orang anak yatim piatu diusir oleh ibu tiri yang jahat ke hutan. Di hutan mereka menemukan rumah bertabur permen dan kue jahe yang ditinggali seorang perempuan tua. Perempuan itu ternyata nenek sihir yang hendak memakan anak-anak itu.' Apakah kisah itu tak asing bagi anda? Tentu saja, itu adalah dongeng Hansel and Gretel yang dipopulerkan Grimm Bersaudara. Jackson Pearce--seorang penulis novel young-adult fantasy--meminjam dongeng itu untuk kisah Sweetly ini.

Alih-alih Hansel dan Gretel, dua bersaudara yang menjadi tokoh kisah ini bernama Ansel dan Gretchen, dua bersaudara yang tumbuh di Washington. Ketika masih kecil, mereka mempunyai adik perempuan, saudari kembar Gretchen. Suatu hari saat bermain-main ke hutan, mereka dikejar oleh sesosok monster bermata kuning. Berlari semburat keluar hutan, Ansel dan Gretchen lalu menemukan bahwa saudari mereka tertinggal di hutan. Lenyap. Tanpa bekas. Tanpa penjelasan.

Musibah itu menghancurkan keluarga Ansel dan Gretchen, membuat mereka berdua selalu dihantui perasaan bersalah dan mendapat perlakuan tak adil dari warga setempat yang menyalahkan mereka. Akhirnya mereka pun didepak oleh ibu tiri mereka dari rumah. Miskin dan hanya berbekal pakaian dan mobil butut, mereka pun mengembara. Mobil butut itu memaksa mereka berhenti di kota kecil yang tampak mati bernama Live Oak. Ansel mencari uang dengan membantu seorang gadis pemilik toko cokelat bernama Sophia, yang hidup di pondok terpencil di tepi hutan.

Saat ingin memberanikan diri berjalan-jalan di hutan, Gretchen kembali berhadap-hadapan dengan monster bermata kuning yang selama ini menghantuinya. Kalau selama duabelas tahun ia menganggap monster itu penyihir, kini akhirnya ia tahu apa yang telah mengambil adiknya dan Ansel: sesosok Fenris.

Fenris atau fenrir adalah sebuah mitos, yakni sesosok monster berwujud serigala. Aku tak tahu pasti apa bedanya fenrir dan werewolf--manusia yang berubah menjadi serigala saat bulan purnama, yang jelas dalam kisah ini si fenris bisa menjelma menjadi pria yang tampan untuk mengelabui calon mangsanya.

Seorang pria muda bertampang masam bernama Samuel lah yang menolong Gretchen di hutan saat itu, dengan menembak sesosok fenris. Sejak saat itu, Gretchen yang sebenarnya sudah mulai menjalani hidup rutin dan normal di toko cokelat Sophia, harus membulatkan tekad untuk berhadapan langsung dengan para fenris penunggu hutan. Sementara itu, di balik manisnya aroma cokelat dan vanila serta segarnya permen lemon, ada kabut misteri pekat di kehidupan Sophia. Sang gadis ngotot menyelenggarakan Festival Cokelat, meski dua even yang sama telah membuat beberapa gadis Live Oak hilang tanpa jejak secara misterius. Apa yang terjadi sebenarnya? Apakah memang Sophia yang menyebabkan gadis-gadis itu hilang seperti yang dituduhkan warga? Dan bagaimana Gretchen seorang diri dapat menaklukkan para fenris, padahal ia sendiri ketakutan pada mereka?

Yang membuatku agak heran adalah selama ini Gretchen selalu bertanya-tanya mengapa saudari kembarnya yang diambil fenris di hutan, bukannya dia; apa yang istimewa dari adiknya? Menurutku pertanyaan yang agak tak biasa saja dipikirkan seseorang yang kehilangan orang yang disayanginya. Seolah-olah misteri itu jauh lebih penting daripada kenyataan bahwa ada monster yang mengambil adiknya. Aku juga agak tak setuju dengan adegan penembakan di akhir kisah. Selebihnya, Sweetly menawarkan ketegangan, misteri dan sepercik bumbu romantis.

Yang menarik justru covernya. Untunglah Atria menggunakan cover asli untuk edisi terjemahan ini. Kalau anda perhatikan dari dekat, gambarnya adalah dua tebing dengan pepohonan yang tumbuh di lereng-lerengnya. Ranting-rantingnya ada yang saling bertautan, dan di tengah lembah ada rumah. Tapi coba pandanglah dari jarak yang agak jauh, apa yang anda lihat?....

Aku memberikan tiga bintang untuk Sweetly!

Judul: Sweetly
Penulis: Jackson Pearce
Penerbit: Atria
Penerjemah: Ferry Halim
Penyunting: Fenty Nadia
Terbit: November 2011
Tebal: 401 hlm

7 comments:

  1. Kalau diliat ari mitosnya, fenris (fenrir) berbeda dengan werewolf. Kalau fenrir memang terlahir demikian dan diciptakan dewa-dewa. Kalau werewolf hair karena kutukan. :)

    ReplyDelete
  2. Dari jauh kelihatannya seperti gambar hati, bener ngga mba?

    ReplyDelete
  3. @Althesia: Sweetly masuk seri tales-inspired, tapi masing2 kisahnya berdiri sendiri, jd gak usah khawatir.

    @helvry: gak ke-terawang ya penampakan apa yg ada di balik gambar cover itu?...

    @gardino: thanks infonya...

    @Annisa: Kamu cermati baik2 tautan ranting2nya itu deh, kalau nurut aku, cover itu kayak wajah seseorang...

    ReplyDelete
  4. So many fantasy YA and so little time to read.. *mupeng*

    ReplyDelete
  5. Sependapat sama Mbak Fanda, kayak wajah seseorang. Kontras dengan judul 'sweetly'-nya ya, Mbak:)

    ReplyDelete