Monday, August 6, 2012

Dark Parallel: The Joshua Files #4


Aku seperti bunga matahari yang berotasi ke arah matahari” ~Joshua Garcia

Seperti itulah kondisi hati Joshua Garcia saat ia mulai pindah ke Ek Naab bersama ibunya. Masih ingatkah kau pada Joshua—si ABG yang di seri pertama serial The Joshua Files menemukan kaitan dirinya dengan Ek Naab, kota yang hilang dari bangsa Maya? Yang lalu mulai mencari keberadaan ayahnya yang hilang di seri ke-2 dalam petualangan berbahaya di gunung esOrizaba? Dan yang kemudian mulai menjajal Gelang Itzamna untuk menemukan titik nol di seri ke 3? Nah, kini Joshua, sekarang jauh lebih matang dari sebelumnya, masih akan bertualang untuk mencoba menyelamatkan peradaban dunia yang terancam punah pada Desember 2012 menurut ramalan kuno bangsa Maya.

Seperti bunga matahari yang berotasi ke matahari, Joshua di seri keempat—Dunia Paralel—ini sedang benar-benar jatuh cinta pada Ixchel, s cewek Ek Naab. Sayangnya Ixchel nampaknya malah lengket dengan Benicio, sepupu Joshua di Ek Naab. Namun, meski sedang galau dilanda cinta, Josh masih sempat memikirkan urusan Ek Naab, setidaknya ketika Montoyo membicarakan rencana pergi ke Kerajaan Calakmul abad ke-7 demi menggagalkan usaha Sekte Huracan untuk merusak Codex Ix. Bisakah kau membayangkan Montoyo bepergian ke masa lampau dan bertualang di bangsa Maya kuno? Jangan khawatir, karena akhirnya justru Josh lah yang akan berangkat bersama dengan Ixchel dengan bantuan Gelang Itzamna.

Jangan mengira misi Josh dan Ixchel akan berjalan mulus, banyak petualangan yang—bukan lagi menyerempet, tapi benar-benar—berbahaya, yang membuatmu menahan napas saking tegangnya. Kali ini musuh mereka bukan lagi Simon Madison, namun ayahnya sang Pemimpin Sekte Huracan yang kejam, Marius Martineau. Jadi bayangkan betapa terkejutnya Josh saat ia mengira bahaya terbesarnya saat itu adalah terperangkap di tengah bangsa Maya pada tahun 653 dan berpotensi menjadi kurban persembahan mereka karena telah dituduh mencuri Gelang Itzamna, tiba-tiba menyadari bahwa Pendeta bangsa Maya ini adalah Marius! Bagaimana ia sampai di sana? Tentu saja dengan Gelang Itzamna juga. Ah, berarti Gelang Itzamna ada dua? Itulah bagian teka-tekinya…

Di luar semua itu, masih ada sesuatu yang berubah di dunia Josh sendiri, sebuah misteri yang aneh baginya. Bagaimana mungkin Tyler sobatnya tidak mengenalnya? Bagaimana mungkin orang-orang Ek Naab tak mengetahui hal-hal yang terjadi di waktu lampau? Bagaimana mungkin ada hal-hal yang hanya Josh seorang yang mengetahuinya? Apa semua ini akibat dari perjalanan waktu yang Josh lakukan dengan Gelang Itzamna? Benarkah salah satu konsekuensi perjalanan waktu adalah engkau akan terlempar ke realitas yang lain meski dalam kerangka waktu yang sama? Inikah yang disebut Dunia Paralel, yang menjadi judul seri ke 4 Joshua Files ini?

Kalau begitu, saat Josh dan Ixchel akhirnya harus meninggalkan Calakmul abad ke 7 dan kembali ke abad 21, ke manakah kira-kira mereka akan mendarat? Akankah mereka mendapati Meksiko yang sama? Akankah mereka menjumpai keadaan di Ek Naab sama seperti sebelum mereka pergi? Atau akankah mereka terdampar di realitas waktu, di mana mereka sendirian, tak lagi memiliki siapapun?

Terus terang saja, aku jadi semakin kagum pada M.G. Harris. Seri ke empat ini benar-benar menyuguhkan sesuatu yang lebih daripada sekedar petualangan seru beberapa orang remaja. Aku menemukan Dark Parallel ini lebih cerdas dari seri-seri sebelumnya. Di sini imajinasi dan konsentrasi tingkat tinggi akan sangat dibutuhkan untuk memahami seluk-beluk perjalanan waktu dan semua hal di seputar codex ix dan Gelang Itzamna ini.

Mau tak mau aku jadi berpikir, bahwa sebenarnya hidup ini sendiri menawarkan konsekuensi yang sama seperti Gelang Itzamna. Sebenarnya kau tak perlu memakai Gelang Itzamna untuk melakukan perjalanan waktu ke masa lampau untuk melakukan atau memperbaiki sesuatu untuk mengubah apa yang terjadi di masa kini. Apa yang bisa kita lakukan adalah mengubah atau memperbaiki apa saja yang perlu kita perbaiki di masa kini, untuk mengubah apa yang akan terjadi kelak di masa depan. Masuk akal kan? Karena bukan hanya karena Gelang Itzamna, hidup ini sendiri memang menyediakan berjuta-juta kemungkinan. Apa yang kita lakukan dahulu—sekecil apapun itu—akan berpengaruh pada hidup kita hari ini; apa yang kita lakukan sekarang akan berpengaruh pada keadaan kita kelak, baik maupun buruk. Realitas itu membantuku untuk memahami tentang Dunia Paralel.

“Setiap tindakan memiliki konsekuensi” ~hlm. 149

“Begitu kamu meninggalkan garis waktumu, garis waktu itu hilang untuk selamanya.” ~hlm. 149

“Takdir kita tidaklah menakutkan karena ketidaknyataannya; takdir terasa menakutkan karena tak bisa diulang kembali dan terlindung besi.”~hlm. 135

“Semenakutkan itulah rasanya jika kau berurusan dengan sejarah. Kau tak akan pernah tahu ke mana tindakanmu berujung.” ~hlm. 332

Sampai dengan paragraf di atas, kau akan mengira novel ini penuh petualangan berbahaya dan deduksi rumit ala fiksi ilmiah saja. Sebenarnya tidak. Hal yang paling aku sukai dari novel ini justru terletak pada perkembangan pribadi Josh sendiri, dan tentu saja pada hubungannya dengan Ixhel. Di seri ke 4 ini aku menemukan sesuatu yang berbeda pada diri Josh. Ia sudah lebih dewasa dan matang, dan cintanya pada Ixchel terbukti bukan cinta monyet belaka. Terharu aku membaca bagaimana Josh mengorbankan hidupnya dan nasib dunia yang ada di tangannya, demi menyelamatkan Ixhel; karena di tengah petualangan penuh marabahaya itu pun Josh mampu menyadari bahwa ia takkan sanggup hidup tanpa Ixchel.

Untungnya di tengah semua hiruk pikuk menyelamatkan dunia dari super gelombang magnetik di 2012 itu, M.G. Harris masih memberi kesempatan manis kepada Josh dan Ixchel untuk menikmati saat-saat romantis mereka, hanya berdua di tepi pantai. Oh sungguh….adegan itu sangat-sangat romantis! Seperti kita semua saat mengalami kejadian yang membahagiakan, kita tak ingin semuanya berakhir, begitu juga Josh. Meski sedang dilanda cinta, ia menyadari bahwa tanggung jawab yang sangat berat ada di pundaknya, dan itu menyangkut keselamatan umat manusia! Jadi, meski kau begitu menikmati membaca seri ke-4 ini, akan ada saatnya engkau harus menutup lembar terakhir, dan sekali lagi kau akan mengalami penantian (yang moga-moga tidak) panjang sebelum seri terakhir Joshua Files terbit lagi! Sampai saat itu, cukuplah kalau aku menutup tulisan ini dengan kata-kata Josh sendiri.…

“Berada begitu dekat dengan Ixchel membuatku merasakan sesuatu, perasaan yang dalam dan tenang, seolah aku ada di dalam gelembung yang tertahan di spektrum waktu. Bukannya aku tak mau tumbuh dewasa, meskipun ada begitu banyak bahaya yang harus kami hadapi. Tapi saat ini kuharap waktu bisa berhenti berputar.”

Empat gelang untuk Joshua!

Judul: The Joshua Files #4: Dark Parallel
Penulis: M.G. Harris
Penerjemah: Nina Andiana
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Juni 2012
Tebal: 367 hlm

3 comments:

  1. eh melakukan sesuatu yang besar disaat dilanda kegalauan seperti yang dialami Joshua bukan sesuatu yang mudah lho!
    Yang bisa begini cuma orang2 yang hebat saja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya, setuju! Karena itu aku suka pada Joshua, tapi cara berpikirku kebalikanmu mas Eko. 'Superhero' biasanya melakukan hal-hal besar, tapi jarang yang sambil melakukan hal-hal besar, masih memikirkan orang yang dicintainya!

      Delete
  2. kadang manusia ingin berubah menjadi sosok kayak joshua yang bisa melakukan semua hal besar yang membuat orang kagum...

    ReplyDelete