Buku ini adalah seri pertama dari trilogi His Dark Material, yang berjudul asli The Golden Compass. Bergenre fantasi serta petualangan yang seru, hasil karya Philip Pullman. Kalau anda pencinta kisah fantasi, buku ini pasti yang anda cari. Tapi kalaupun anda lebih suka ketegangan, buku ini cukup menjanjikan ketegangan itu. Kalau aku sih, ada di tengah-tengahnya deh. Antara fantasi dan ketegangan ditambah misteri. Woow...ayo kita kupas ceritanya...
Namanya saja kisah fantasi, maka setting tempatnya pun juga fantasi, meski semuanya berawal di sebuah Akademi yang berlokasi di Inggris. Entah di abad mana kisah ini berlangsung, namun ada sebuah keunikan yang membedakannya dengan dunia nyata di jaman manapun. Yaitu, tiap manusia memiliki daemon (baca: demon). Daemon itu berwujud hewan, dan pertalian daemon dan tuannya seerat pertalian tubuh dan jiwa. Tak ada tubuh yang hidup tanpa jiwa, juga tak ada jiwa yang tenang tanpa tubuh. Apa yang dialami jiwa akan dirasakan tubuh, dan apa yang terjadi pada tubuh akan mempengaruhi jiwa. Demikian halnya hubungan manusia dengan daemonnya. Apa yang dirasakan salah satu darinya, akan dirasakan lainnya. Dan keduanya tak dapat berpisah.
Ada seorang anak perempuan bernama Lyra yang bandel, liar dan susah diatur. Namanya Lyra, dan daemonnya bernama Pantalaimon. Pada saat seorang anak belum akil balig, daemon ini dapat berubah-ubah bentuk. Begitu juga Pantalaimon bisa menjadi apa saja mulai dari ngengat, tikus, hingga harimau. Kurasa, itu mengacu pada jiwa kanak-kanak yang tidak stabil, dan belum menemukan bentuk yang tepat untuk jatidirinya.
Ada dua peristiwa yang sedang terjadi di sekitar Lyra. Pertama, banyak anak kecil dikabarkan hilang. Kedua, sebuah fenomena yang sedang diributkan oleh para Cendekiawan, yang mereka sebut Debu. Fenomena kedua masuk ke dalam kehidupan Lyra karena secara tak sengaja ia melihat sebuah percobaan peracunan terhadap pamannya, Lord Asriel oleh Master (kepala Akademi). Sedangkan hilangnya anak-anak akhirnya juga menimpa anak-anak gipsi teman bermain Lyra di luar Akademi, serta sahabat baiknya Roger, sang pesuruh dapur Akademi.
Kabarnya, anak-anak malang itu dibawa oleh para "Pelahap" untuk "dipotong". Apa maksudnya? Tak seorangpun mengerti. Hingga suatu saat Lyra dibawa pergi oleh seorang wanita cantik nan ramah bernama Mrs. Coulter yang berdaemonkan seekor monyet emas. Sebelum Lyra berangkat, Master memanggilnya diam-diam dan menyuruhnya membawa sebuah alat bernama alethiometer yang harus ia jaga baik-baik dan tak boleh diketahui Mrs. Coulter.
Petualangan seru yang mengubah hidup Lyra selamanya, terjadi begitu ia melarikan diri dari Mrs. Coulter. Ia kemudian bertemu dengan orang-orang Gipsi yang baik hati dan memiliki misi untuk menyelamatkan anak-anak yang hilang yang dibawa jauh ke kutub utara. Dalam perjalanan panjang, melelahkan dan penuh bahaya itu Lyra juga berkenalan dengan beruang kutub bernama Iorek. Beruang di sini memiliki peranan penting karena mereka dapat berbicara dengan manusia. Bahkan mereka membentuk sebuah kerajaan sendiri. Para beruang ini merupakan petarung, dan biasa menyewakan jasanya untuk bertarung dan melindungi manusia. Kabarnya, Raja Beruang telah menawan Lord Asriel.
Hingga di sini ditanggung anda tak akan bisa meletakkan buku ini sebelum tamat. Karena, petualangan Lyra dan Pantalaimon benar-benar menegangkan. Untungnya Lyra anak yang cerdas dan optimis, dan ia memiliki alat alethiometer yang ternyata amat membantunya ketika ia telah dapat membaca instrumen yang mirip kompas itu (mungkin itu sebabnya buku ini mengambil judul Kompas Emas ya!).
Namun sayangnya, kisah ini belumlah tamat. Masih ada 2 buku lanjutannya lagi, yang berjudul The Subtle Knife dan The Amber Spyglass. Tapi untuk sementara...lumayan menghiburlah ketegangannya, meski makin lama makin tak masuk akal saja kisahnya (yah..namanya juga kisah fantasi ya?!)
O ya, kalau anda berminat memiliki buku ini, anda bisa mendapatkannya di Vixxio dengan harga hanya 37.000. Bukunya masih baru dan bersegel plastik. Harga aslinya di toko sekitar 57.500. Tapi stoknya hanya 2 buah, jadi buruan kalau berminat ya! E-mail aja ke mail[at]vixxio[dot]com
Namanya saja kisah fantasi, maka setting tempatnya pun juga fantasi, meski semuanya berawal di sebuah Akademi yang berlokasi di Inggris. Entah di abad mana kisah ini berlangsung, namun ada sebuah keunikan yang membedakannya dengan dunia nyata di jaman manapun. Yaitu, tiap manusia memiliki daemon (baca: demon). Daemon itu berwujud hewan, dan pertalian daemon dan tuannya seerat pertalian tubuh dan jiwa. Tak ada tubuh yang hidup tanpa jiwa, juga tak ada jiwa yang tenang tanpa tubuh. Apa yang dialami jiwa akan dirasakan tubuh, dan apa yang terjadi pada tubuh akan mempengaruhi jiwa. Demikian halnya hubungan manusia dengan daemonnya. Apa yang dirasakan salah satu darinya, akan dirasakan lainnya. Dan keduanya tak dapat berpisah.
Ada seorang anak perempuan bernama Lyra yang bandel, liar dan susah diatur. Namanya Lyra, dan daemonnya bernama Pantalaimon. Pada saat seorang anak belum akil balig, daemon ini dapat berubah-ubah bentuk. Begitu juga Pantalaimon bisa menjadi apa saja mulai dari ngengat, tikus, hingga harimau. Kurasa, itu mengacu pada jiwa kanak-kanak yang tidak stabil, dan belum menemukan bentuk yang tepat untuk jatidirinya.
Ada dua peristiwa yang sedang terjadi di sekitar Lyra. Pertama, banyak anak kecil dikabarkan hilang. Kedua, sebuah fenomena yang sedang diributkan oleh para Cendekiawan, yang mereka sebut Debu. Fenomena kedua masuk ke dalam kehidupan Lyra karena secara tak sengaja ia melihat sebuah percobaan peracunan terhadap pamannya, Lord Asriel oleh Master (kepala Akademi). Sedangkan hilangnya anak-anak akhirnya juga menimpa anak-anak gipsi teman bermain Lyra di luar Akademi, serta sahabat baiknya Roger, sang pesuruh dapur Akademi.
Kabarnya, anak-anak malang itu dibawa oleh para "Pelahap" untuk "dipotong". Apa maksudnya? Tak seorangpun mengerti. Hingga suatu saat Lyra dibawa pergi oleh seorang wanita cantik nan ramah bernama Mrs. Coulter yang berdaemonkan seekor monyet emas. Sebelum Lyra berangkat, Master memanggilnya diam-diam dan menyuruhnya membawa sebuah alat bernama alethiometer yang harus ia jaga baik-baik dan tak boleh diketahui Mrs. Coulter.
Petualangan seru yang mengubah hidup Lyra selamanya, terjadi begitu ia melarikan diri dari Mrs. Coulter. Ia kemudian bertemu dengan orang-orang Gipsi yang baik hati dan memiliki misi untuk menyelamatkan anak-anak yang hilang yang dibawa jauh ke kutub utara. Dalam perjalanan panjang, melelahkan dan penuh bahaya itu Lyra juga berkenalan dengan beruang kutub bernama Iorek. Beruang di sini memiliki peranan penting karena mereka dapat berbicara dengan manusia. Bahkan mereka membentuk sebuah kerajaan sendiri. Para beruang ini merupakan petarung, dan biasa menyewakan jasanya untuk bertarung dan melindungi manusia. Kabarnya, Raja Beruang telah menawan Lord Asriel.
Hingga di sini ditanggung anda tak akan bisa meletakkan buku ini sebelum tamat. Karena, petualangan Lyra dan Pantalaimon benar-benar menegangkan. Untungnya Lyra anak yang cerdas dan optimis, dan ia memiliki alat alethiometer yang ternyata amat membantunya ketika ia telah dapat membaca instrumen yang mirip kompas itu (mungkin itu sebabnya buku ini mengambil judul Kompas Emas ya!).
Namun sayangnya, kisah ini belumlah tamat. Masih ada 2 buku lanjutannya lagi, yang berjudul The Subtle Knife dan The Amber Spyglass. Tapi untuk sementara...lumayan menghiburlah ketegangannya, meski makin lama makin tak masuk akal saja kisahnya (yah..namanya juga kisah fantasi ya?!)
O ya, kalau anda berminat memiliki buku ini, anda bisa mendapatkannya di Vixxio dengan harga hanya 37.000. Bukunya masih baru dan bersegel plastik. Harga aslinya di toko sekitar 57.500. Tapi stoknya hanya 2 buah, jadi buruan kalau berminat ya! E-mail aja ke mail[at]vixxio[dot]com
mau beli buku,kunjungi saja blognya mba fanda...dijamin review bukunya akurat dan kerennn ^^
ReplyDeleteapa kabar mba fanda....
baru berkunjung lg krn kesibukan dan diserang penyakit Malas :D
smg mba fanda selalu sehat ya...^^
@Senja: wah, bisa nih direkrut jd bagian promosinya Vixxio, hehe.. Kabar baik, Irma, trims.
ReplyDeleteWah.., mbak Fanda cerdik juga nih. Update blog baca buku Fanda dg buku2 yg dijual di Vixxio.. jadi reviewnya sekaligus ya mbak..
ReplyDeleteMbak.., maaf banget baru sempat mampir. Akhir2 ini acara BW jadi menurun drastis. :)
ReplyDeleteBuku bergenre fantasy yang diselipi ketegangan, mungkin asyik juga ya. Kapan-kapan cari ah Fan.
ReplyDeleteKisah d buku ini pernah difilmkan dengan judul Golden Compass. Sayang, saya gak sempat nonton film-nya. tetapi saya pernah memainkan game-nya di Playstation 2
ReplyDeletesaya suka sekali buku fantasi seperti ini pikiran seakan mengembara menjelajahi dunia baru
ReplyDeletemari kita dukung gerakan SEO positif....
ReplyDeletemariii kita tegakkan Amar Ma'ruf & Nahi Munkar :
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma‘ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka-lah orang-orang yang beruntung.” [QS Ali Imran: 104]
hehe aku udah nonton filmnya Mbak, tapi agak mengecewakan...apakah bukunya sebagus Lord of The Ring?
ReplyDeletehmmmmmmm bener bener menegangkan, gimana kalo inuel punya Demon, aku milih kucing aja deh hihihiihi..
ReplyDeleteapa kabar mba Fanda, maaf baru berkunjung, nampaknya janjiku belom terpenuhi juga ni hihihi, aku bahkan bingung untuk memulainya :P
Aku belum pernah baca bukunya, tapi membaca review Mbak Fanda tampaknya mirip dengan cerita film dengan judul yang sama.
ReplyDeleteMohon maaf mbak...
ReplyDeletelama baru sempat mampir.
Yup, kayaknya buku ini pernah difilmkan..dan tentu saja aku lebih suka menonton filmnya dibanding baca bukunya.. :p
ReplyDeletesalam kenal..makasih infonya ya....
ReplyDeletefilmnya gak terlalu begus, menurut saya :)
ReplyDeletehave a nice weekend ^^
salam kenal....blognya bagus ya...mas aku blog baru...mintak bimbingannya ya ...biar blogku kayak pya e mas..tukeran liks ya mas..nanti aku pasang biar aku banyak teman...salam kenal dari dongkrak antik ...kunjung balik ya
ReplyDeletesalam kenal
ReplyDeletehiii mbak fanda..
ReplyDeleteberkunjung lagi nih..
pa kabar...
resensinya bagus
jadi tertarik pengen baca...
kudu berbuku keknya nih, hehhe
hiii mbak fanda..
ReplyDeleteberkunjung lagi nih..
pa kabar...
resensinya bagus
jadi tertarik pengen baca...
kudu berbuku keknya nih, hehhe
Hoho.. aku suka banget novel fiksi ilmiah kek gini.. thanks resensinya yaa, hmmm.. mumpung malem minggu, keknya harus beli nih.. ^^
ReplyDelete