Mari sejenak mengamati cover buku ini. Topi tinggi, kacamata pince-nez, kumis. Kira-kira bayangan apa yang terbersit di benak anda melihat gabungan ketiga komponen itu? Seorang gentleman? Berarti anda sudah menebak setengah benar. Gambar cover itu sendiri menyiratkan sesuatu yang kocak. Di Goodreads, beberapa orang meletakkan buku ini di shelf misteri, kisah detektif. Apakah itu berarti ini kisah detektif yang kocak? Tiga perempat benar. Yang paling tepat, Arsene Lupin adalah kisah tentang seorang pencuri!
Bukan sembarang pencuri, Arsene Lupin yang tinggal di Prancis adalah pencuri terhebat di dunia. Sesosok karakter yang diciptakan Maurice Leblanc dan mulai diperkenalkan pada tahun 1905 dalam bentuk cerita pendek berseri yang terbit di majalah dan diberi judul Je Sais Tous. Arsene Lupin yang diterjemahkan Penerbit Bukune ini merupakan karya Edgar Jepson, yang menggunakan tokoh ciptaan Maurice Leblanc. Jadi buku yang judul aslinya adalah Arsène Lupin: The Book of the Play ini bukanlah murni karya Maurice Leblanc.
Keunikan Arsene Lupin adalah ia mencuri hanya dari orang-orang kaya yang serakah, kemudian hasil curiannya ia bagikan kepada orang miskin, mirip tokoh Robin Hood. Modal utama Arsene Lupin adalah kepiawaiannya dalam menyamar dan kecepatan tangannya. Modal lainnya adalah seleranya yang tinggi terhadap benda-benda seni dan buku, sehingga ia bisa menilai lukisan mana yang bernilai tinggi, mana yang tidak. Di buku ini banyak bertebaran karya-karya para maestro dunia seperti Rembrandt, Velasques, dll.
Kisah diawali di chateu milik Duke Jacques Charmerace. Sore itu undangan perkawinan sang Duke dengan Germaine, putri jutawan M. Gournay-Martin, sedang dalam pengerjaan. Saat itulah pertama kalinya Germaine dan Sonia, pengurus rumah tangganya, menyadari adanya keanehan di chateu itu. Patung perak yang berpindah tempat, kaca jendela yang dipotong, keanehan-keanehan kecil yang sepele.
Lalu masuklah ke dalam kisah ini, Duke Charmerace yang eksotis dan tampan, baru saja pulang dari petualangan Kutub Selatan. Malam itu ia menghadiahkan kalung dengan bandul mutiara kepada Germaine, tunangannya yang judes dan manja. Namun di sisi lain sang Duke malah mulai memperhatikan Sonia-si pengurus rumah tangga cantik yang rapuh, dengan ketertarikan yang lebih daripada seorang majikan kepada pelayan…
Malam itu pula pertama kalinya Duke mendengar kisah tentang seorang Arsene Lupin, yang pernah merampok lukisan dan benda berharga milik M. Gournay-Matin tiga tahun lalu. Tepat setelah itu datanglah bapak dan anak-anak keluarga Charolais yang ingin membeli mobil yang diiklankan oleh M. Gournay-Martin. Salah satu anak laki-lakinya tertangkap basah ketika menyambar kotak berisi kalung berbandul mutiara yang dihadiahkan Duke untuk Germaine. Untungnya usaha pencurian itu digagalkan sang Duke.
Namun, ketika M. Gournay-Martin lagi-lagi menerima surat dari Arsene Lupin yang mengatakan dirinya akan datang ke rumahnya di Paris untuk “mengambil” lukisan-lukisan sekaligus mahkota Princesse de Lamballe yang amat bernilai, otomatis para Charolais yang pernah mencuri itu patut dicurigai. Apakah salah satu dari mereka adalah Lupin?
Sesungguhnya Arsene Lupin memiliki musuh bebuyutan. Seorang Kepala Kepolisian bernama Guerchard telah sepuluh tahun lamanya selalu gagal meringkus Lupin, yang membuat Guerchard akhirnya terobsesi pada Lupin. Sebagai reaksi surat terakhir Lupin, Duke mengajukan diri untuk bermobil ke Paris dan memanggil polisi untuk melindungi rumah M. Gournay-Martin. Sementara itu calon mertuanya, Germaine dan Sonia akan menyusulnya kemudian.
Betapa terkejutnya Duke, Hakim Pemeriksa Formery dan Guerchard sendiri ketika menemukan bahwa mereka datang terlambat. Rumah M. Gournay-Martin telah dijarah oleh Arsene Lupin! Belum puas ia mempermalukan polisi, Arsene Lupin pun mengirim telegram yang mengatakan bahwa ia akan datang keesokan harinya pukul dua belas malam untuk mengambil mahkota yang berharga itu.
Kini para polisi dan Guerchard beradu kecerdikan dengan Arsene Lupin. Penyelidikan terus berlangsung, namun keberadaan Lupin belum jua ditemukan, sementara jarum jam semakin merambat ke arah pukul dua belas malam. Siapakah yang akan menang, Guerchard atau Arsene Lupin? Dan siapakah sebenarnya Arsene Lupin yang menurut Guerchard memiliki kelemahan terhadap wanita? Akankah ia akhirnya tertangkap?
Arsene Lupin di beberapa film, pencuri yang ganteng seperti ini lebih tepat mencuri hati ya?
Begitu banyak kisah detektif yang telah kubaca, sungguh menarik bisa membaca kisah seorang pencuri. Dari biasanya “mengejar”, kini pembaca diajak menikmati sensasi “dikejar”. Dan kisah ini menjadi lebih berwarna karena hadirnya sepercik romansa di tengah serunya pengejaran.
Terus terang saja, aku masih penasaran dengan versi Arsene Lupin yang asli, karangan Maurice Leblanc. Kisah yang kubaca ini kurang tepat disebut kisah misteri, karena dalam kenyataannya aku –mungkin anda juga—langsung bisa menebak sosok Lupin ini ketika masih di pertengahan cerita. Endingnya tak menyisakan misteri, hanya tegangnya pengejaran dan duel Lupin vs Guerchard saja. Bagaimana pun ini kisah yang unik dan nikmat dibaca. Tiga bintang kusediakan untuk dicuri Arsene Lupin!
----
Sedikit catatan untuk penerbit Bukune, aku suka dengan desain sampul yang ringkas tapi lucu ini. Hanya saja aku agak terganggu dengan banyaknya typo yang bertebaran di sana-sini. Semoga Bukune tak berhenti menerbitkan kisah Arsene Lupin lainnya, yang pastinya akan jauh lebih baik dari yang sekarang.
Judul: Arsene Lupin
Penulis: Edgar Jepson & Maurice Leblanc
Penerjemah: Sissy Jaslim
Penerbit: Bukune
Terbit: Juli 2011
Tebal: 304 hlm
ngeliat cover-nya... hmm tukang sulap :)
ReplyDelete@ferina: eh iya yah...mirip tukang sulap ya? Tapi gak jauh beda sih, tangannya sama2 cepet: pencuri & tukang sulap..
ReplyDeleteSeru nda mba? Dari covernya kayaknya kocak niy..
ReplyDeletehmmm... berarti Kid si Pencuri di komik Detektif Conan itu terinpirasi dari sini ya :)
ReplyDeletebaru mau komen yang sama dengan Adhi Glory...inget banget sama kisah di detektif conan yang tentang lupin =) tampak seru bukunya mbak.
ReplyDeleteCovernya bagus. Bikin orang penasaran dan membaliknya untuk melihat sinopsisnya *menurut pendapatku*
ReplyDeleteCeritanya mengingatkanku dengan film Bollywood Dhoom. Memiliki ketertarikan pada benda seni dan tak menyembunyikan identitas pencurinya.
idem. pertama kali dengar nama Arsene Lupin dari detektif Conan :D
ReplyDeletecovernya pun sangat mirip sama sosok Kid, cuma Kid seringnya pake baju putih, bukan item :)
sepertinya menarik,
ReplyDeletetapi lagi males baca, lagi suka berpikir
*gaya*
kakak! belinya dimana ato gimana kalo sekarang? tebel ga? pengen aku!!
ReplyDelete