Pernah dengar tentang fenomena “orb”? Beberapa waktu lalu temanku pernah menunjukkan foto-foto hasil jepretan kamera digital canggih. Di foto itu nampak bulatan kecil warna putih seolah melayang di udara, padahal dipastikan di lokasi pemotretan tak ada benda semacam itu. Menurut temanku, itu adalah fenomena “orb” atau bisa diterjemahkan sebagai bola arwah. Aku sih tak percaya begitu saja, karena sebenarnya itu adalah refleksi optik biasa yang tertangkap kamera (baca disini). Tapi ada loh yang percaya bahwa bola arwah itu berisi arwah yang gentayangan. Mau tahu siapa orangnya? Perkenalkan deh…dialah: Kat Si Medium Penakut.
Sebenarnya Kat adalah cewek ABG biasa, yang kesepian di rumah saat libur musim semi, padahal sobatnya Jac sedang di luar kota, sementara ibunya terlalu asyik berngobrol-ria dengan bunga-bunga di tamannya. Eh…aku belum bilang ya, bahwa ibu Kat itu seorang “medium”? Medium di sini artinya bukan ukuran tubuhnya sedang (=M) loh, tapi medium artinya perantara. Lebih tepatnya perantara arwah! Putri seorang medium bukan cewek biasa dong? Memang bukan, Kat mewarisi bakat melihat dan berkomunikasi dengan arwah dari ibunya. Tapi Kat juga bukan medium biasa, ia itu medium yang penakut…
Bayangkan kalau ada nelayan yang takut naik kapal, atau pilot yang takut ketinggian, menggelikan kan? Itu sama dengan seorang medium yang takut hantu. Gimana bisa jadi medium kalau takut hantu? Nah…Kat ternyata bisa. Inilah salah satu kisahnya yang menjadi sekuel ke 2 seri Suddenly Supernatural ini.
Di tengah liburannya Kat mendapati rumah di sebelah rumahnya sepertinya akan mendapat penghuni baru. Penasaran akan calon tetangganya, ditambah penasaran akan kamera digital baru yang didapatnya sebagai hadiah ulang tahun, Kat iseng memotret-motret rumah calon tetangganya. Betapa terkejutnya ia melihat di salah satu foto ada bayangan samar anak laki-laki kecil di balik jendela. Hantukah itu? Hanya ada satu cara mengetahuinya!
Dengan semangat 45 (anggap saja begitu..), Kat masuk ke rumah sebelah hanya berbekal kamera digital dan sedikit nyali (sesedikit yang dimiliki seorang penakut!). Bertemu dengan hantu pria tua yang marah-marah sudah menciutkan nyalinya yang kecil itu. Namun ia bertekad akan mendatangi kamar si anak kecil yang memperlihatkan diri padanya lewat foto itu. Bagaimanapun Kat kan seorang medium? Dan ia pun harus membiasakan dirinya bertemu dengan arwah yang mungkin membutuhkan bantuannya.
Anak laki-laki itu (hantunya tentu saja) ternyata bernama Tank, ia ada di kamarnya, namun ia tak dapat mendengar atau melihat Kat. Anehnya, di kaca jendela kamarnya ada tulisan “TOLONG AKU” yang seolah digoreskan jari ke lapisan kaca yang berdebu. Kat pun langsung lari kencang pulang ke rumahnya!
Setiba di rumah ia menemukan bahwa dalam salah satu foto dirinya yang ia ambil untuk dikirim kepada Jac via e-mail, ternyata nampak puluhan bola arwah atau orb di latar belakang foto itu. Foto itu ia jepret ketika berada di kamarnya sendiri, berarti…kamarnya ternyata ditinggali banyak arwah! Dan Kat pun makin ketakutan…
Kat ingin minta bantuan Jac, tapi sang sobat baru saja mengambil keputusan yang penting dalam hidupnya: berhenti bermain selo. Lalu siapa dong yang bisa membantunya?
Untunglah ada pria imut berambut shaggy teman ibunya yang bernama Orin, seorang penyembuh dengan menggunakan energy. Yang jelas Orin lah yang meredakan kepanikan Kat sewaktu para arwah seolah meneror Kat ketika ia sedang berada di rumah sebelah. Pengalaman yang menakutkan bagi kat yang merasa dikejar-kejar arwah yang memaksanya membuka “saluran” komunikasi dengan mereka. Lalu bagaimana Kat bisa menyelamatkan Tank kalau ia belum-belum sudah ketakutan begitu? Dan bagaimana dengan arwah-arwah lainnya, termasuk arwah pria tua yang marah-marah waktu Kat pertama kali ke rumah sebelah? Dan siap-siaplah untuk makin penasaran karena di akhir kisah Elizabeth Cody Kimmel menyisipkan kejutan tentang jatidiri Tank….
Ini adalah buku yang ringan sekaligus bernada ceria meski temanya berkesan “gelap”. Kehidupan Kat juga identik dengan kehidupan ABG pada umumnya dengan semua permasalahannya. Perbedaannya mungkin pada bakat “medium” yang dimilikinya. Ah, tapi…bukankah semua orang memiliki bakatnya masing-masing? Yang perlu dilakukan hanyalah menyadarinya, menerimanya, dan tentu saja mengembangkannya!
Meski ini adalah bacaan remaja, tak ada kesan manja atau kekanak-kanakan. Terjemahannya juga wajar, tak berlebihan, sama seperti ceritanya sendiri. Enak saja untuk dinikmati, so… 3 bintang untuk buku ini! Dan terima kasih untuk Serambi/Atria yang telah membuntelkan buku ini untukku!
Judul: Suddenly Supernatural 2: Kat Si Medium Penakut
Penulis: Elizabeth Cody Kimmel
Penerbit: Atria (Serambi Group)
Terbit: Juli 2011
Tebal: 161 hlm
cerita remaja yang gak fokus pada cinta monyet seperti teenlit lokal, sepertinya oke juga. reviewnya terasa hidup, jadi pengen beli bukunya.
ReplyDeleteih, dapat buntelan lagi :))
ReplyDeleteAgak mirip dengan The Mediator, hanya saja mediumnya seorang penakut, haha
oia, gaya penulisan mbak fanda agak berubah nih *atau aku yang kurang memperhatikan?* jadi lumayan lucu. Nggak seserius biasanya atau karena terpengaruh bukunya ya? :p
buku ini sedap sekali hap ya. tipis banget!!
ReplyDeleteini semacam The Mediator-nya Meg Cabot ya?
ReplyDelete@Rean: hehe...kayaknya sih tertular bukunya yg ringan. Kalo reviewnya serius, gak tertangkap "keringanannya" dong. *halah ngomong opo to aku ini..*
ReplyDelete@Review Buku: yap! sehari aja cukup. Lumayan sih baca ini utk melemaskan "otot" otak yg hampir kram setelah belajar filsafat ala Jostein Gaarder, hehehe...
@Anonymous: Aku blm baca Mediator, tapi kalo liat judulnya sih mungkin se-tema
Lovely,, i've read the first one (School Spirit) and it's totally cool! i haven't bought or even read this one.. cuz i have no time...
ReplyDeletebagus mbak sinopsis nya :D , aku udah baca yang sundenly supernatural yang pertama sma kedua :)
ReplyDelete